Wednesday, June 8

ULANG TAHUN YANG KE 24

Seperti tahun-tahun terakhir gw menjalani ritual ulang tahun gw dengan berklana seorang diri dan tahun ini 2016 destinasi yang terpilih adalah Kepulauan Bangka Belitung. Kenapa gw pilih Kepulauan Bangka Belitung? Selain karena destinasi wisata yang cukup banyak dan bagus, budgetnya sesuai dengan kantong gw saat ini.

Gw analisis setiap tahunnya dana yang gw keluarkan bertambah. Tapi tidak masalah karena itu berarti budget yang gw miliki untuk merayakan hari spesial gw pun bertambah menandakan bahwa rezeki gw yang juga bertambah.

Mari kita mulai cerita perjalanannya. Gw sarankan sebelum membaca cerita gw ini kalian menyiapkan cemilan terlebih dahulu. Namun berhubung ini bulan puasa, gw sarankan kalian baca sebelum buka puasa aja sebagai aktifitas ngabuburit. Hahahahaha...


Hari pertama, Sabtu 4 Juni 2016

Gw berangkat pukul 7.50 WIB dari bandara Soekarno Hatta dianter bokap tercinta naik maskapai NAM airlines. Cuuuzzz....

Sampai lah gw di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Pulau Bangka. Dan gw sempet foto keren gitu.

Gimana? Hahahahaha... Setelah itu gw keluar bandara dan dihadang dengan bertubi-tubi tawaran taxi, jasa antar, travel, dan sejenisnya dimana semua gw tolak dengan baik dan bijaksana.

Gw memilih mencari penyewaan motor karena dengan motor gw bisa lebih leluasa kesana kemari dan tentunya lebih hemat. Namun ternyata di Bangka ini agak sulit bagi pendatang untuk meminjam kendaraan karena sering terjadi kasus pencurian motor oleh penyewa. 

Dengan muka lugu gw dateng ke pos polisi untuk minta pencerahan dan hyap! Gw bertemu dengan komandan bareskrim dan dia mendelegasikan anak buahnya yang masih berpangkat bripda untuk menyelamatkan gw dari kesulitan gw saat itu.

Nama polisi bripda ini adalah Rendi dan gw dianter nyari sewa motor naik mobil die dan atas nama die gitu nyewanya. Namun sayang sungguh disayang semua rental motor habis ludes bahkan rental mobil pun demikian. 

Lalu si bripda Rendi ini meminta bala bantuan temannya bernama Rudi dan tetap saja hasilnya nihil. Alhasil gw dipinjemin motor si Rudi tapi gw bayar setengah harga dimana harga sewa motor pada umumnya Rp. 100.000,00 gw hanya membayar Rp. 50.000,00.

Cuzzz begitu dapet pinjaman motor gw langsung go menuju Sungailiat dan mencari penginapan di sekitar Sungailiat. Namun hari sudah hampir sore, jadi gw lanjut jalan aja sebelum gelap tiba dengan membawa tas carrier kesana-kemari.

Destinasi pertama gw adalah Pantai Parai Tenggiri dan seperti ini lah hasil jepretannya...

Lalu kemudian gw ke Pantai Matras namun rupanya kurang indah sehingga tidak ada yang gw dokumentasikan. Di Pantai Matras gw cuma ngaso sambil jajan dan nanya-nanya dimana ada penginapan murah. Namun ternyata tidak ada penginapan murah yang dekat dengan pantai. Humm... Gw menyimpulkan, hanya orang kaya yang berhak liburan di pantai Bangka ini. *sotoy*

Lalu kemudian matahari nampak sudah mengantuk dan gw memutuskan untuk pulang menuju 'kotanya' Sungailiat yang katanya disana ada penginapan murah. Tapi saat dijalan gw melihat ada tanda panah dengan papan kayu yang bertuliskan PANTAI TANJUNG KELAYANG. Karena penasarn akhirnya gw telusuri lah jalan yang masih berpasir-pasir dengan semak tinggi di kanan kirinya.

Kondisinya agak seram jika masuk sendirian. Gw berani karena gw melihat ada jejak ban mobil menuju kedalamnya sehingga gw memutuskan untuk masuk. Dan ini lah hasilnya...

Ini pantai terseksi yang gw kunjungi hari ini. walau tetep aja gw ga berniat sama sekali untuk menyentuk airnya. Kenapa? Karena gw masih bawa tas dan seluruh barang jadi males kalo harus menggodok-godok isinya untuk bilas di pantai terbuka ini.

Cuss.. Matahari mulai tidak menampakkan diri dan gw segera bergegas untuk ke kota. Eh tapi di Pantai Tanjung Kelayang ini ada orang kemping gitu dan niat banget sampe bawa genset kecil. Tadinya gw mau nimbrung dan sok akrab tapi dari gerak-geriknya mereka tidak menerima pendatang baru. Yawis gw pergi meninggalkan Pantai Tanjung Kelayang.

Setelah mampir dan beberapa kali nanya penginapan murah, alhasil gw dapet pengiapan yang ngga begitu murah untuk target solo trip gw. Yaitu Rp. 200.000,00 sudah termasuk sarapan, AC, TV dan kamar mandi dalam.

Dari sekian harga penginapan yang sama, gw pilih Wisma Moelya Wisata karena bangunannya ramah. Dia ini rumah lama yang dikelilingi pekarangan walau pekarangannya ngga dirawat tapi lucu nan unik lah. Gw langsung jatuh cinta begitu di tunjukan kamar dan isi rumahnya. Ngga kayak penginapan sebelumnya yang berbentuk ruko dan sebelahnya tempat karaoke atau ruko tanpa lahan parkir langsung menghadap jalan besar. Ditambah lagi, lokasinya sangat dekat dengan gereja HKBP. Begini lah rupa penginapannya...

Penginapannua itu didominasi dinding bata yang finishingnya unik-unik. Yang diatas adalah kamar yang gw singgahi, dapet air putih dan teh atau kopi sebagai welcome drink. Nah yang dibawah itu sejenis ruang keluarganya. Lucu ya? Hihihihi...

Gw tidur dengan tenang, walau rumah tua namun nyaman tidak ada perasaan-perasan horor sedikitpun.


Hari kedua, Minggu 5 Juni 2016

Pagi harinya gw bangun, mandi, sarapan dan kemudian pergi ke gereja untuk beribadah jam 07.00 WIB. Setelahnya gw kembali ke penginapan, tidur setengah jam dan kemudian packing.

Packing? Iya lah karena penerbangan gw jam 14.50 WIB sedangkan perjalanan dari Sungailiat ke kota Pangkal Pinang letak bandara itu berada sekitar 40 menit perjalanan. 

Cusss... Begitu sampai kembali ke Pangkal Pinang gw mencari makan siang lalu kembali bertemu si Rudi pemilik motor untuk mengembalikannya dan kemudian terbang lagi menuju pulau seberang yaitu Pulau Belitung...!!!

Syyyuuuuuutttt..... Terbang menggunkan kapal baling-baling Wings Air anaknya Lion Air dan tentu kita tau semua, telat sejam. Wwuuuuu....

 Tiba di bandara H.A.S Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Pulau Belitung..

Tsadeeesss... Brewoknya ga nahan! Goda aku mba brewook, goda akuu...

Nah disini gw mendapat sebuah pelajaran yaitu jangan sungkan untuk menolak ajakan orang jika hati berkata tidak.

Jadi gini ceritanya. Dalam kapal baling-baling itu ada seorang pria bernama Rachmat bercakap-cakap sama gw lalu ngajak bareng sama mobil travelnya. Ya alhasil gw bareng dan dicariin penginapan dan gw dapet penginapan juga karena ga enak nolaknya.

Gw mengeluarkan uang Rp. 50.000,00 untuk jasa antar dan cari penginapan lalu dapet penginapan Rp. 150.000,00 termasuk sarapan, kamar mandi dalam, TV dan AC. Iya penginapannya lebih murah dibanding yang di Bangka, tapi gw tau banget ada penginapan lebih murah dari itu.

Dan masalah antar mengantar, sebelumnya gw berbincang asik sama ibu-ibu kerudung di Bandara Depati Amir saat menunggu pesawat delay, dan karena tau gw wanita seorang diri terlunta-lunta, dia nawarin gw untuk bareng begitu bertemu lagi di bandara H.A.S Hanandjoeddin. Tapi sayang gw udah keburu menerima ajakan bareng si Rachmat. Hah, lolos deh jatah gratisan nebeng sampe tengah kota.

Jadi tengah kotanya Tanjung Pandan ini sekitar 15 menit dari Bandara. Yauwes begitu sampe penginapan yang kebetulan juga menyediakan jasa sewa motor seharga Rp. 75.000,00 selama 24 jam, langsung gw samber kuncinya dan gw keluyuran lagi sebelum gelap. Lokasi yang gw tuju adalah Danau Kaolin. Ini diaa...

Danau kaolin ini dulunya bekas tambang timah namun sudah tidak beroperasi lagi jadi digenangi air dan membuatnya menjadi indah karena airnya berwana biru muda menggemaskan sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk dikunjungi.

Disana gw duduk-duduk menunggu gerimis reda dan setelahnya kembali ke penginapan untuk mandi sebelum mencari makan dan bobok cantik menyambut usia ke 24 tahun.


Hari ketiga, Senin 6 Juni 2016

Waaaaaawwwww hari ini genap 24 tahun!!! Gw bangun kesiangan padahal niat awal mau mengejar sunrise. Tapi tak masalah, tetep bersukur masih bisa merasakan tidur nyenyak dan bangun dengan sehat luar biasa.

Tanpa mandi gw langsung berkemas karena memang niat gw mau ke pantai, laut dan bergembira ria dengan air birunya Belitung. Cuz! Langsung tancap gas motor sewaan menuju Pantai Tanjung Kelayang. Namanya sama kayak pulau sebelah entah apa tujuannya.

Gw duduk di pinggiran pantai clingak-clinguk pengen nyeberang ke pulau seberang tapi harga sewa kapal harus patungan biar ga tekor. Alhasil gw wara/wiri mencari petunjuk mana tau ada yang bisa digabung biar biaya patungannya lebih ringan. Selesai wara/wiri gw merasa lelah dan duduk lah gw di bawah pohon dekat pantai.

Saat sedang duduk sambil meditasi merenungkan kehidupan yang sudah 24 tahun ini gw jalani dan rencana kedepan. Eh malah diajak ngobrol dan dikasihani sama mas-mas kapal. Hahahaha... Alhasil buyar lah meditasi gw. Hilang semua ketenangan yang sudah gw ciptakan. Huff...

Harga sewa kapal untuk keliling dari pulau ke pulau umumnya kisaran Rp. 450.000,00 - Rp. 600.000,00 belum termasuk peralatan snorkling. Gw yang cuma datang seorang diri pun sangat sungguh teramat keberatan dengan biaya segitu, secara gw belom jadi boss dan proyek lagi mandek semua.

Tapi karena hari itu adalah hari ulang tahun gw, seperti biasa selalu ada hadiah spesial untuk hari spesial sehingga gw pun bisa mengelilingi pulau-pulau yang menawan yang selama ini hanya gw liat dr foto-foto orang di internet. Ini dia:
Destinasi Pertama adalah Pulau Batu Berlayar...

Pulau ini ga terlalu besar tapi punya batu yang besar-besar serta terumbu karangnya yang lumayan bagus. Namun sayang karena lagi surut jadi ga bisa berenang kecuali lo siap badannya kebaret-baret sama karang dan bulu babi. (hati-hai haram, lagi puasa)

Cuz selanjutnya menuju pulau pasir yang isinya cuma ada pasir dan beberapa bintang laut. Disini enak banget berenang sama bintang laut karena cetek dan luas, aman buat anak-anak.

Lalu lanjut lagi menuju Pulau Lengkus, iconnya pariwisata Belitung dimana sebelum menuju pulaunya kita snorkling dulu.

Setelah puas celup celup diri di air biru kehijauan bersama ikan dan terumbu karang, lalu merapat menuju pulau lengkuas dan naik ke puncak mercusuar yang tingginya ga seberapa, hanya 18 lantai dengan jarak floor to floor kayaknya 2,5m. Ini dia...

Diatas sana sih menurut gw biasa aja pemandangannya, cuma bisa meliat laut luas dan ada pulau2 yang udah gw kelilingin tadi secara lapang. Yang enak itu anginnya sepoi-sepoi, gw duduk di bawah bayangan sehingga rasanya adeeemmmmm... Gw sampe ketiduran sebentar.

Tadinya mau tidur lama udah masang posisi telentang cuma ga jadi karena ga enak sama masnya nunggu kapal kalo kelamaan. Oiya, ini mercusuar baru di cet dan bersih. Kalo mau masuk harus buka sendal dan bersihin kaki dari pasir2 serta bayar Rp. 5.000,00.

Lalu kemudian menuju Pulau Kelayang dan disini asli keren banget! Batu granit yang bhuesarnya ga nyantai saling bertumpukan dan membuat lorong yang bisa dijelajahi! Gw sempet terpukau gitu ngeliatnya. kayak gini nih..

Selesai menelusuri setiap gang yang terbentuk oleh tumpukan batu granit itu gw snorkling lagi di dekat Pulau Batu Garuda dan kali ini asli terumbu karangnya lebih indah dibanding yang deket Lengkuas. Dan gw bertemu dengan nemo! Aaaaahhh... Mereka lucu banget, parah!

Disini gw ga begitu banyak dokumentasi karena batre kamera habis dan lupa bawa powerbank. Selain itu saat asik berenang disuruh balik sama mas kapalnya karena mau hujan badai. Yauwes dari pada terjadi hal yang tidak mengenakan akhirnya kita kembali menuju Pantai Tanjung Kelayang. Saat kembali kita balapan gitu sama hujannya. Hujan deras mengikuti kita dibelakang kapal, hahahaha.. Seru abis!

Gimana perjalanan ulang tahun gw? Dari foto-foto yang gw tunjukin, aslinya jauh lebih bagus! Menurut kalian harga berapa yang pantas gw berikan untuk pengalaman diatas? Gw cuma bayar Rp. 200.000,00 dan sudah include peralatan snorkling. Gw keliaran sendiri tanpa wisatawan lain seperti private tour dimana gw bebas mau kemana dulu, kemana lagi dan kapan mau pindah-pindah tempatnya, bebas.

Kata mas pembawa kapal, gw orangnya asik dan seru enak dijadiin teman sehingga dia mau aja nemenin gw muter-muter cuma modal bayar solarnya aja. Hahahaha... Ntah lah, gw menganggap itu hadiah!

Setelah selesai dari perjalanan pulau ke pulau gw langsung mesen nasi goreng seafood karena muter pulau main air dari jam 09.00 - 16.00 perut gw ga tersentuh apa-apa kecuali air laut dan air aqua. Gila, laper parah!

Setelah kenyang, bilas, lalu lanjut menuju Pantai Bukit Berahu untuk menunggu sunset. Dan oke banget loh sunsetnya, ga bohong. Ni gw kasih fotonya biar lo yakin kalo gw ga bohong.

Tentu aslinya jauh lebih bagus. Sori gw bukan fotografer jadi ga bisa menayangkan foto-foto yang memukau. Saran gw lo harus dateng langsung untuk membuktikannya.

Tapi sebelum matahari benar-benar lenyap dimakan laut, gw memutuskan untuk cabut karena perjalanan kembali ke penginapan cukup jauh sekitar 40 menit dan cukup sepi jadi agak mengkhawatirkan aja kalo sempet gelap.

Sesampai di pusat Kota Tanjung Pandan gw mencari makan terlebih dahulu sebelum kembali ke penginapan untuk istirahat. Gw sampe kota sekitar jam 19.30 WIB jadi ketika gw mau mesen makanan khas Belitung udah abis gitu karena di borong sama yang buka puasa bersama. Huuff.. Selama di Bangka Belitung gw sama sekali tidak menikmati makanan khas daerahnya. Yauwes gw ga terlalu suka makan juga jadi ga begitu masalah sama gw.


Hari keempat, Selasa 7 Juni 2016

Hari ini gw bangun agak siang sekitar jam 7.00 WIB dan tetap tanpa mandi karena tujuannya masih pantai jadi gw langsung siap-siap dan sarapan lalu go menuju Pantai Tanjung Tinggi yang kalo lo nonton film Laskar Pelangi, nah itu lah dia pantainya. Seperti ini dia...


Asli punggung gw kebakar sankin panasnya Belitung itu. Sampe sekarang masih merah dan perih kalo kegesek sama tas. Tapi keren, jadi gw ga kecewa.

Setelahnya gw kembali menuju kota dan mengunjungi rumah khas Belitung yang berada disebalah rumah dinas Bupatinya. Ini dia...

Rumahnya udah di rapihin sih, cuma bentuknya aja yang dipertahankan. Tapi oke ko, untuk biaya yang free lo bisa masuk dan mengisi buku tamu untuk menulis kesan - pesan dan minikmati bersihnya rumah tersebut.

Setelahnya gw menuju penginapan tapi sebelumnya mencari makan dulu. Namun karena puasa, agak sulit untuk mencari makan sedangkan perut gw udah nyaris bersatu dengan punggung sehingga KFC lah yang menyelamatkan. Huff...

Kemudian balik penginapan, mandi, packing, tidur-tidur bentar hingga jemputan menuju bandara tiba dan siap untuk kembali ke kota kelahiran. Jakarta I'm coming and Belitung, I'll miss you..

Sedikit cerita mengenai Kepulauan Bangka Belitung, Bangka dan belitung merupakan dua pulau yang terpisah dan dari keduanya yang gw kunjungi perbedaan kulturnya sangat terasa.

Bangka adalah pulau yang sudah banyak dihuni pendatang sehingga udah terjadi persaingan didalamnya membuat masyarakatnya menjadi tidak ramah bahkan bisa terbilang keras karena sudah banyak terjadi kriminalitas. Sedangkan belitung masih sangat jarang terkena pengaruh oleh pendatang sehingga penduduknya masih asli dan ramah juga jujur. Masih merasa bahwa semua keluarga, tidak perlu sikut-sikutan untuk berebut rezeki. Enak, Belitung masih sangat enak untuk berwisata.

Kembali ke perjalanan. Yap, sudah waktunya pulang, gw pulang dari bandara H.A.S Hanandjoeddin pukul 16.20 WIB menggunakan maskapai Sriwijaya dan sampai pukul 17.25 WIB tepat seperti yang tertera pada tiket. Bener-bener 17.25 WIB itu pesawat sudah rapih terparkir. Parah loh on time banget.

Lalu kemudian gw menuju parkiran karena dijemput sama abang gw si Roni dan ternyata tadaaannggg... Ada surprise loh di parkiran, ada kuweh yang atasnya dinyalain lilin gitu dari abang gw dan si Vani Sitohang (nama samaran).

Belum sempet gw tiup lilinnya eh udah mati ketiup angin. Yaudah kuenya di masukin lagi kedalam kotaknya dan kita pindah nyari tempat yang enak untuk tiup lilin dan potong kue kayak acara ulang tahun pada umumnya.

Yeaaayyy.... Itu dia cerita hari spesial gw di tahun 2016 ini. Terima kasih untuk mama papa yang sudah bisa menerima kebiasaan gw untuk keluyuran sendiri di hari spesial, terimakasih untuk abang dan vani (nama samaran) atas surprisenya, terima kasih untuk adek gw si irene entah untuk apa pokoknya terima kasih aja karena kasian kalo ngga disebut, terima kasih untuk teman-teman yang sudah mengucapkan dan sudah melontarkan doa serta harapannya, dan diatas segalanya TERIMA KASIH UNTUK TUHAN YESUS, BAPA YANG BAIK YANG SELALU MENJAGA ANAKNYA DAN TIDAK PERNAH MENGECEWAKAN ANAKNYA UNTUK MEMBERIKAN HADIAH-HADIAH TAK TERDUGA YANG SELALU MEMBUATKU TERPESONA. Tak lupa juga mengucapkan, terima kasih alam semesta karena keindahannya telah membuat hari spesial gw menjadi indah. Terima kasih.