Tuesday, October 4

KETIDAK-DISIPLINAN

Hari demi hari gw semakin males berangkat ke kantor. Kenapa? Ya kerena diri gw sendiri yang membuatnya dan sepertinya kantor itu sendiri mendukung gw untuk males.

Gini. Gw menyadari bahwa diri gw tidak begitu dibutuhkan di kantor itu karena gw sendiri yang membuat diri gw seperti itu dengan ketidak-disiplinan gw. Seperti datang terlambat dan beberapa kali bolos tanpa keterangan jelas.

Perbuatan gw itu membuat atasan gw sepertinya enggan memberikan kepercayaan lebih terhadap gw dan jujur gw menikmati itu. Karena apa? Karena tidak ada apresiasi juga ketika kita bisa melakukan lebih. Jadi gw ga punya motivasi untuk berbuat lebih.

Dan pihak kantor bahkan atasan gw tidak pernah menegur gw akan ketidak-disiplinan gw sehingga semakin hari gw semakin bodo amat, tidak peduli dan terlena dalam ketidak-disiplinan ini.

Jujur, ini bukan diri gw. Bukan tipe gw untuk tidak disiplin. Tapi jika keadaan mendukung, maka gw nikmati.

Gw sering kali merasa bersalah ketika datang telat atau ketika bolos. Tapi begitu sampai kantor rasa bersalah itu hilang seakan-akan gw tidak melakukan salah. Padahal baru dateng telat atau baru bolos. 

Kenapa bisa gitu? Ya karena kantor itu mendukung ketidak-disiplinan!