Friday, December 29

NATAL 2017 & TAHUN BARU 2018

Hai goBLOG!ers, hari ini tanggal 29 Desember 2017. Sudah melewati hari natal dan akan menyongsong tahun baru 2018. Kenapa gw nulis blognya sekarang, ngga nunggu lewat pergantiang tahun dulu? Ya karena gw lagi pengen nulisnya sekarang. Belum tentu gw pengen nulis nanti. Haha!

Jadi barusan di Instagram akun bataknesia kalo ga salah, sudah mulai posting tentang "Mandok Hata". Sebuah kegiatan batak yang diadakan tepat saat pergantian tahun. Disaat tetangga lo lagi asik main petasan dan melihat kembang api, biasanya keluarga batak akan berada didalam rumah melakukan ritual doa bersama dan "mandok hata".

Ini khusus keluarga batak yang nasrani loh ya..

Apa itu "Mandok Hata"?

Sebelum kesitu, karena judul blog kali ini Natal 2017 & Tahun Baru 2018, maka kita bahas soal natal dulu. Hhhmmm...

Bagaimana natal 2017? Ya sama seperti natal biasanya, gw merayakan bersama keluarga, pergi ke gereja, foto di pohon terang, upload di media sosial, ke rumah saudara, bales2in ucapan selamat dan hari natal selesai.

Yang berbeda pada natal kali ini, kayaknya ini natal yang paling tidak semagat gw jalani. Jangankan acara natalnya, untuk beli sepatu / baju barunya aja gw ngga begitu antusias. Kalo ada ya ada, kalo ngga ya diambil aja apa yang ada. Ngga neko2 kayak biasanya.

Untuk menghadiri acara natal aja gw males kalo ngga dipaksa. (kecuali acara yang tanggal 24 & 25)
Biasanya kan ada tuh acara-acara natal sebelum tanggal 25, nah itu gw males banget menghadirinya. Gw dateng yang tanggal 24 & 25 aja udah kayak ibadah minggu biasa. Tanpa sukacita lebih, hanya sebuah rutinitas tahunan.
25 tahun gw menjalani hari natal dengan pola yg sama dan itu rasanya hambar. Yaudah jalani aja macam udah tersetting 'autopilot mode on'. 

Ga tau alasannya kenapa dan ga mau tau juga. Biar lah berlalu dan yap, sudah berlalu. Sekarang menyongsong tahun yang baru 2018 dan sama sekali tidak antusias. Biasa aja. Kalo pergantian tahun sebelum-sebelumnya gw lebih ke panik kali ya karena gw menyadari usia gw yang akan bertambah dengan beban dan tanggung jawab yang juga bertambah.

Sekarang lebih ke ... yaudah lah, jalani aja. Emang waktu tidak bisa dihentikan, semua tetap bergerak dan kita harus tetap menjadi tua. Tanggung jawab? Ya terima aja.

Apa semua orang yang seumuran gw merasakan hal yang sama? Atau cuma gw yang punya perasaan ini? Please let me know if you feel what I feel. Setidaknya biar gw tau kalo gw ngga sendiri dan gw masih dalam kondisi wajar.

Hah, cupu banget gw mencari teman dalam keterpurukan. 

Ga usah kasih tau lah kalo lo merasakan hal yang sama. Karena ketika kita memiliki teman senasib sepenanggungan yang tidak tepat, kita malah makin terpuruk dan hanya meratapi nasib atas keterpurukan kita. Saling menguatkan tapi tidak saling membangun. 

Beruntung kalo ketemu temen yang membangun. 

Tapi udah ga ada temen macam itu disekitar gw sekarang. Semua merasa hidupnya paling malang. Hah, sampah. Bye!

Oiya mengenai apa itu "Mandok Hata"? Cari di google aja. Gw jg kurang paham arti sesungguhnya. Sekian.

Thursday, December 7

EVALUASI DIRI SENDRI

Usia gw udah 25 tahun goBLOG!ers, dan ini sudah tiba di penghujung tahun. Ga berasa banget dan tiba2 besok usia gw 26 lalu 30. Hadudududuuuu...

Gw pernah membuat tahapan target hidup. 3 tahun, 5 tahun dan 10 tahun. Dalam 3 tahun kedepan gw harus udah gimana, gw harus udah punya apa, gw udah harus sampai mana. Begitu juga dalam 5 dan 10 tahun kedepan. Dan tahun ini adalah tepat 3 tahun setelah gw membuat target itu.

Gw hanya punya 3 target umum dalam tiap tahapan itu:
1. Target pribadi
2. Target masa depan
3. Target keluarga

Ketiga target itu harus terus berkembang ditiap tahapanya. Daaaaaannnn setelah gw tiba ditahun ini, hanya poin ketiga yang sudah berjalan. Poin pertama masih sangat-sangat jauh bahkan belum ada gambaran. Eh pernah sih gw coba untuk mendekati target ini tapi rasanya hati belum terbuka untuk itu. Poin kedua sudah pernah gw coba perjuangakan diawal tahun kemarin tapi gagal dan lagi manuver. 

Sekarang ini harusnya gw evaluasi. Tapi rasanya sulit mengevaluasi diri sendiri. Gw lagi berfikir untuk membuat ulang target-target gw dimuali dari umur 25 tahun. Kan lebih enak tuh angkanya, 25. Dari pada waktu itu masih 22 tahun. Labil banget kan kan kaaannn??

Ya, gw harus bikin ulang. Ini adalah keputusan yang tepat. Oke, Bye!

Tuesday, November 28

CAT-CALLING

Hai goBLOG!ers, gw mau cuap-cuap tentang kekerasa terhadap wanita. Barusan di explore instagram gw ada muncul seorang artis namanya Hanna siapa gitu gw lupa yg berbicara tentang 'cat-calling is a violence against women'.

Hanna yang main film Critical Eleven, Hanna yang main film Warkop DKI Reborn, Hanna yang hhmmm... Gw ngga tau lagi dia main apa. Pokoknya itu lah. Gw males nyari tau ini Hanna siapa karena prinsip dasar blog gw ini emang murni apa yang sedang gw resahkan tanpa research dan sebatas pengetahuan gw diusia gw sekarang. Jadi ya jangan terlalu dianggap serius apa lagi lo jadikan acuan referensi pemikiran lo.

Oke, back to topic. Cat-calling is a violence against women. Should we talk in english? Of course not. Because that would make it harder for me. Kita bahas dalam bahasa Indonesia aja.

Jadi maksudnya si Hanna ini, kekerasan terhadap wanita itu bukan cuma seperti pemerkosaan atau segala sesuatu yang terjadi dengan 'kontak fisik'. Ketika seorang laki-laki bersiul "suit suitt.." kepada cewe yang lewat didepannya, itu sudah masuk dalam kategori kekerasan terhadap wanita.

Menurut lo gimana?

Kalo ditelaah mendalam, cowo tidak akan menggoda cewe jika cewe itu tidak menarik. Cowo tidak akan menggoda cewe jika cewe itu tidak cantik. Cowok tidak akan menggoda cewe jika cewe itu tidak seksi. 

Jadi salah cewe kalo cewe itu menarik, cantik dan seksi?

Lalu ada lagi paham yang entah datang dari mana tiba-tiba muncul "emang naluri cowo kayak gitu."

Camkan ya, gw setuju bahwa cowo memiliki naluri 'jantan' melihat cewe yang menurut mereka menarik. Itu wajar dan sangat wajar. Bahkan jadi berbahaya jika cowo tidak memiliki naluri itu. Tapi jangan dijadikan itu alasan untuk menggoda cewe.

Eh ko gw komen seakan-akan gw setuju dengan 'cat-calling is a violence against women' ya? Hahahaha... Padahal awalnya gw menganggap itu lebay tapi setelah gw tulis ko ya jadi gini? Huff...

Ya gw pribadi sih ngga nyaman kalo semisal lagi jalan di"suit suit"in sama abang-abang pinggir jalan. Tapi rasanya itu sudah menjadi hal lumrah di Indonesia terkhusus. Gw ga tau kalo di luar negeri sana. Intinya selama si abang-abang itu ngga nyentuh gw, ya bodo amat lah.

Walau biasanya dimulai dari hal sepele "suit suit" bisa jadi colek-colek, lalu tarik-tarik dan pemerkosaan, tapi tetep aja selama ngga ada kontak fisik, menurut gw itu bukan kekerasan.

Kata dasar dari kekerasan itu adalah "keras". Berarti harus ada wujudnya, nah kalo cuma "suit-suit" kan itu ga berwujud, jadi ngga bisa dibilang kekerasan dong??

Tapi ada kalimat kekerasan verbal. Hhhmmm... "Suit-suit" kan termasuk verbal ya? Berarti termasuk kekerasan. Hahahaha...

Eh "suit-suit" memang verbal tapi kan itu masuk dalam kategori bisik-bisik, bukan teriak. Berarti bukan kekerasan verbal. Nah! "Suit-suit" atau bahasa kerennya cat-call menurut gw bukan termasuk dalam kategori kekerasan. 

Gimana? Setuju dengan gw?

Lagian gini ya. Setelah gw amati dari beberapa wanita disekitar gw, ada dari mereka yang memang seneng di"suit-suit"in. Gw ngga ngerti kenapa. Tapi kalo gw amati, mereka merasa bangga atau merasa mendapat pengakuan bahwa dirinya menarik. Sekali pun yang "suit-suit" itu adalah abang-abang pinggir jalan. 

Kriteria kekerasan ini harus ada standarnya. Ketika ada orang yang merasa tidak dirugikan ya berarti itu bukan kekerasan. So, Apa "suit-suit" masuk dalam kategori kekerasan?

Sama seperti pemerkosaan. Itu terjadi ketika salah satu dari mereka merasa dipaksa. Kalo keduanya menikmati walau awalnya tidak saling kenal, ya itu namanya bukan pemerkosaan. Itu kenikmatan yang terbawa suasana.

Duh, kayaknya gw salah nih. Hhhmm.. Oke gini. Kalo ada yang merasa dirugikan, itu baru namanya kekerasan. Mau itu dalam bentuk "suit-suit", colek-colek, tarik-tarik atau ouch ouch ouch. Gimana? Setuju ya?

Tapi kalo verbal itu kan ga berbekas dan sulit untuk dilaporkan bahwa terjadi kekerasan. Hhhmm... Sulit lah untuk ditindak lanjuti. Jadi gw setuju tuh sama Hanna. Lah ko jadi setuju? Labil ya gw? Hahaha... No. Gw udah 25 tahun dan gw tidak lagi labil.

Gw hanya belum jelasin. Ini tulisan gw bawa kesana-kemari biar lo terbawa dalam debat pikir gw. Gw kan sering berdebat dalam pikiran gw sendiri. Hahahaha..

Back to topic. Jadi si Hanna ini kalo gw ga salah nangkep, dia membuat gerakan untuk lebih banyak berdiskusi tentang cat-calling terkhusus kepada banyak pria dengan maksud agar para pria ini paham bahwa kebanyakan wanita tidak nyaman ketika di"suit-suit"in.

Gampangnya untuk para pria gini deh. Coba bayangin adek cewe lo atau nyokap lo atau anak cewe lo atau cewe lo atau istri lo mendapatkan perlakuan tersebut didepan mata lo. Bayangin!

Serius gw. Lo bayangin please.. Just a moment, imagine it.

How it feel?

Think twice..

Imagine it.

Your mom, your daughter, your sister, your wife, your girlfriend, the women you love getting a cat-call.

"ceweekk.. suit suiiitt... seksi amat nih.." sambil dia garok2 peler memanjakan otongnya.

Does it hurt you too?

So, gw setuju untuk menyebarluaskan ini. Karena cat-call tidak bisa dilaporkan, setidaknya kita bisa sebarkan ke khalayak luas bahwa ini merugikan kaum hawa kebanyakan. So please stop "suit-suit" women who through in front of you. Just greet her if you think she is interesting. 

Be a genlte-man. Bye!

Sunday, November 19

KENAPA JADI SERUMIT INI?

Hai goBLOGers, lama tak bersua. Kalo gw liat postingan terakhir itu tentang ulang tahun ke 25, berarti sekitar 5 bulan lalu. Itu pun kayaknya gw ngetik dengan sangat tidak niat.

Hhhmm.. Beberapa hari yang lalu gw diingatkan oleh seorang teman bahwa gw memiliki blog. Gw sempet lupa kalo gw punya blog. Tadi pagi gw berfikir untuk ngeblog tapi ngga tau mau nulis apa dan barusan saja gw tergerak hendak menulis sesuatu. Dan ini tulisan tanpa persiapan, hanya mengetik apa yang terlintas dalam pikiran gw saat ini juga.

Teringatnya gw pertama kali buat blog kelas 3 SMA. Masa dimana mata pelajaran hanya matemaika, biologi, kimia, fisika, bahasa dan sisanya hanya pelengkap penderitaan. Mengapa demikian? Karena pelajaran2 itu yang menentukan kelulusan. Kemudian sudah tidak diperbolehkan mengikuti ekskul, sehingga makin banyak lah waktu kosong gw dan blog menjadi salah satu pelarian gw mengisi waktu kosong.

Dulu itu gw sangat frontal mengutarakan apa yang ingin gw utarakan di blog karena dulu gw bukan tipe orang yang mudah mengutarakan pendapat dimuka umum atau dimuka teman dekat sekali pun. Tapi waktu berjalan dan keadaan membuat gw berubah menjadi orang yang cukup berani mengutarakan pendapat dimana pun.

Jaman dulu, gw ngomong sesuka hati di blog ngga ada yang peduli. Gw mengkritik tentang kehidupan sekitar, gw mengkritik pemerintah, gw mengkritik negara tetangga dan kritikan lainnya kala itu dengan tingkat keSOTOYan anak SMA yang rasanya bebas merdeka.

Tapi kalo hal itu gw lakukan dimasa sekarang ini rasanya kok mengerikan ya. Internet menjadi media semua orang tanpa filter entah dia pintar atau bodoh. Kita ga bisa melarang orang bodoh yang membaca tulisan kita dan menganggap serius tulisan kita. Seolah-olah blog merupakan tulisan resmi yang sudah teruji kebenarannya. Kita juga ga bisa melarang orang pintar membaca tulisan kita yang kemudian dengan kepintarannya dia menggunakan tulisan kita untuk menyerang balik kita.

Kenapa sekarang internet harus menjadi serumit ini? Tidak bisa kah orang-orang membaca tulisan orang lain hanya sebagai bentuk ungkapan pendapat seseorang? Bukan sebagai tulisan yang tujuannya menyerang dan menjatuhkan orang lain.

Gw sebenernya pengen sih nulis tentang Setya Novanto, Anis Baswedan, Sandiago Uno dan beberapa nama menjijikan lainnya. Tapi yah, kondisi saat ini sedang tidak mengasyikan untuk berpendapat di blog.

Bukan karena takut diciduk, tapi ya takut juga sih. Hahahaha.. Serangan sosialnya yg lebih mengerikan sist..

Selain itu hhmm.. Karena gw menghindari permusuhan yg diakibatkan perbedaan pendapat. Aneh ya? Kehidupan sosial kita ini mengalami kemajuan atau kemunduran sih? Ko beda pendapat bisa jadi musuhan?

Entah lah. Justru belakangan ini lah  gw mengalami media sosial gw di block karena perbedaan pendapat saat gw mengutarakan pendapat gw di media sosial. Aneh? Banget! Itu orang baru jadi pengguna media sosial atau gimana? Hahahaha..

Temen-temen gw juga banyak sih yang udah lama make media sosial tapi kelakuannya sama, ngeblock temannya karena beda pendapat. Haduh, aneh banget. Kenapa sebaper  itu sih menanggapi argumen seseorang? 

Kalo ada temen di media sosial yang pendapatnya berbeda ya udah sih. Respon kalo perlu, cuekin kalo ga perlu. Biasanya gw akan merespon (meninggalkan komen) kalo gw penasaran dengan alasan / dasar mereka berpendapat demikian. Itu kali ya yg membuat mereka terusik sehingga mereka ngeblock gw. Hahahahaha... Soalnya kalo gw belum nemu alasan / dasar mereka berpendapat demikian, gw gesek terus tuh. Sampe gw dapet kesimpulan:
1. Oh dia emang fanatik. 
2. Oh dia emang orang bayaran. 
3. Oh dia emang cuma ngikut lingkungannya.
4. Oh dia emang bego. 
5. Dan oh oh oh lainnya..

Hah, gw nyesel blog gw ini ga murni menjadi bukti perjalanan gw menulis blog. Karena saat itu gw pernah buka ulang blog gw dari awal dan gw malu dengan tulisan gw sehigga gw menghapus semua tulisan2 gw. Hahaha... Lagi ada dimasa labil sih gw kayaknya saat itu.

Kalo lo liat tulisan gw yg tersisa, gw pertama kali ngeblog itu tahun 2014 padahal aslinya 2009. Bisa bayangin kan 5 tahun tulisan gw, gw hapus begitu saja. Kurang labil apa coba itu? Kalo gw inget, 2014 itu masa yang cukup berat karena gw ngaggur selama 8 bulan. Yah mungkin karena tekanan itu juga gw jadi labil.

Kalo tulisan-tulisan itu tidak gw hapus pasti gw bisa review tingkat emosional gw dari masa ke masa. Karena setiap menulis, gw selalu menggunakan emosi murni yang mengalir begitu saja dari hati, otak dan turun ke jari-jemari.

Wayeslah, cukup segini saya rasanya tulisan kali ini. Oke, bye!

Sunday, June 11

25 TAHUN

Halo, selamat bulan Juniii...

Seantero jagat tau kalo gw ulang tahun bulan Juni. Hahahahahak! Lebay, ngga ada yg tau cuma keluarga terdekat aja yang benar-benar tau. Sisanya tau dari media sosial.

Yap, kali ini gw akan berkisah mengenai perjalanan gw dihari spesial yang ke 25 tahun ini. Seperti beberapa tahun terakhir, gw selalu pergi sendiri mengasingkan diri untuk refuel atau meditasi atau merefleksikan diri.

Tapi kali ini gw merasakannya berbeda.

Gw tetep pergi sendiri kesuatu tempat yang masih sangat asri sekali namun gw terganggu oleh gadget sehingga meditasi gw kurang maksimal.

Bukan salah gadgetnya, tapi gw yang entah mengapa terhipnotis untuk tidak mematikan gadget tersebut selama masa pengasingan gw. Gw terus membaca akun2 berita, akun2 gosip dan akun dari teman-temen. Gw lupa untuk merefleksikan diri, gw lupa membuat tanggal 6 Juni 2017 kemarin berkualitas antara diri gw, alam sekitar, orang sekitar dan Tuhan. Gw malah asik dengan gedget.

Sedikit agak menyesal sih sebenarnya, gw jadi kehilangan momen tahunan gw. Biasanya gw kenalan dengan orang baru dan mendapatkan makna hidup dari kebaikan orang-orang baru tersebut, tapi tahun ini gw sama sekali tidak bersosial dengan orang baru. Hanya sekedar menyapa namun tidak bercerita.

Kemarin gw tidak melepaskan beban yang ada sehingga gw merasa berjarak dengan sekitar. Karena satu-satunya cara untuk kita bisa menerima lingkungan sekitar adalah dengan memasrahkan diri kita terhadap lingkungan itu. Apa pun yang akan terjadi ya terjadi lah.

Tapi ya sudah lah. Tidak ada gunanya menyesali sesuatu yang sudah terjadi.



Gw cuma ngga tau apa yang harus gw harapkan diusia yang ke 25 tahun ini untuk terus melangkah ke usia-usia selanjutnya. Karena rencana dan target hidup gw hingga 25 tahun ini bisa dibilang gagal. Momen refleksi ini yang malah gw sia-siakan untuk guling-guling dalam kamar sambil main gadget.

Yasudah lah, bye.

Friday, April 21

APA BENAR MALING BISA DIAJAK DISKUSI?

Gw shock begitu tau Ahok kalah suara dalam pilkada DKI Jakarta 2017. Kenapa? Karena apa yang dia lakukan itu nyata dan berdampak. Gw ngga ngerti kalo ada orang yang ngga ngerasain dampak yang dia berikan. Bener-bener hati dan otaknya udah mati.

Dia menista agama? Terbukti kah dia menista? Saksi ahlinya aja tidak kompeten. Jaksa Penuntut Umumnya pun tidak menuntut Ahok karena menista agama karena memang tidak ditemukan unsur penistaan. Lalu dibilang bahwa Ahok kebal hukum? Otak kalo digrogotin micin tuh gitu. Sidangnya cukup terbuka kok dan Ahok tidak pernah mangkir. Ngga kayak rivalnya yang banyak alasan ketika dipanggil.

Gw kecewa karena masyarakat Jakarta lebih menyukai sanjungan daripada ketegasan nyata. Bisa dibilang maskarakat Jakarta lebih suka 'bohong demi kebaikan' daripada 'jujur tapi menyakitkan'.

Sama halnya dengan kehidupan kantor. Ada beberapa kantor yang lingkungannya kurang sehat. Mereka yang penjilat lebih mudah naik jabatan dibandingkan mereka yang benar-benar memiliki kemampuan dalam bekerja. Seperti ini lah gamblangnya kualitas masyarakat kita.

Diusia gw yang masih meraba-raba akan masa depan, gw memiliki tekat bahwa kelak gw harus menjadi kepala dan bukan menjadi ekor. Lalu apakah gw yang nasrani ini memiliki kesempatan untuk menjadi kepala daerah di Indonesia? Melihat begitu berpengaruhnya isu agama akan elektabilitas pilkada DKI ini. Atau gw harus menjadi nasrani penjilat agar bisa diterima?

Cukup banyak harapan gw akan ketegasan dan kejujuran yang seketika runtuh begitu tau Ahok kalah. Keberanian dalam menentang yang salah pun kini rasanya tinggal angan. Masyarakat kita akan kembali menjadi diam walau tau kebenaran.

Sekarang semua orang menagih janji kepada paslon terpilih. Ah, terlalu klise. Semua janji-janjinya terlalu umum untuk politisi yang sedang bertanding merebut jabatan. Sekarang gw hanya ingin melihat keberanian seorang pemimpin dalam menumpas kebrengsekan ibu kota. Seberapa besar sih nyalinya? Apa benar maling bisa diajak diskusi?

bye!

Sunday, February 12

KEBAIKAN DAN KEBURUKAN

Sekarang lagi ramai pilkada terkhusus DKI Jakarta. Dan gw bener-bener mengikuti setiap perkembangannya karena memang menarik secara edukasi politik, edukasi pembangunan dan edukasi moral. 

Gw telaah perlahan satu persatu mulai dari KPU mengumumkan 3 calon hingga terakhir dimasa tenang ini gw udah mantep dengan 1 calon yang dimana kemampuannya sungguh jauh unggul dibading rivalnya.

Awal mula nama mereke muncul jujur aja kebaikan dan keburukan mereka sudah tercatat seimbang dimata gw. Awalnya penilaian subjektif gw terhadap masing-masing calon adalah..

Kebaikan paslon 1: ganteng, cerdas, berwibawa dan gw pribadi memang kagum dengan profesi militer.
Keburukan paslon 1: track record orang tuanya

Kebaikan paslon 2: kerjanya terbukti, nyalinya besar dan berderet prestasi. gw ga bermasalah dengan arogansi dan kata-kata kasar beliau karena gw juga gitu orangnya (terkadang).
Keburukan paslon 2: dia tionghoa. kenapa gw kurang suka dengan tionghoa? karena mereka memuja dan mengagungkan naga. sedangkan dalam kepercayaan gw, naga itu adalah simbol iblis. memang tidak semua tionghoa, tapi dimata gw semua masih sama.

Kebaikan paslon 3: pinter, wakilnya kaya dan ganteng.
Keburukan paslon 3: terlalu teoritis nan puitis dan pernah kena reshuffle.

Setelah beberapa bulan masa kampanye dan semua paslon mulai mengerahkan tenaga untuk mendompleng suara, sedikit demi sedikit mulai terlihat sifat, kinerja dan isi otak mereka. sehingga penilaian gw terhadap mereka bergeser..

Kabaikan paslon 1: ganteng
Keburukan paslon 1: tidak paham program kerjanya sendiri dan keluarganya makin sering terdengar berulah tidak etis sebagai mantan dan keluarga pemimpin negara.

Kebaikan paslon 2: hasil kerja dan prestasinya tetap jadi andalan, nyalinya tetap teruji ketika didemo ribuan warga, taat hukum, berani minta maaf dan mau belajar memperbaiki diri.
Keburukan paslon 2: masih tetep tionghoa ya karena memang udah bawaan lahir.

Kebaikan paslon 3: permainan wakilnya bagus dan konsisten, oke oce jiwa pebisnis.
Keburukan paslon 3: mulai terlihat sifat aslinya, tidak konsisten dengan kalimat2 yang pernah terucap seakan semua kalimat bisa diputar demi menambah suara, selalu ngurusin akhlak orang padahal itu bukan urusan dia, menawarkan program kerja seperti khayalan tanpa penjelasan metode pasti dan selalu umbar janji bahwa semua orang harus terlibat biar sama-sama hepi. hal yang mustahil untuk seorang pemimpin membuat semua warganya hepi.

Ini adalah kesimpulan gw untuk masa tenang yang dimana 3 hari kedepan adalah waktu yang ditunggu-tunggu untuk semua paslon..

Gw sudah memutuskan akan memilih paslon mana berdasarkan petimbangan kebaikan dan keburukan yang dimiliki masing-masing paslon. Tentunya sudah terlihat ya yang mana pilihan gw. 

Jangan hanya karena satu keburukan kita menutup mata hati untuk tidak melihat berbagai kebaikan yang sudah dibuat. Realistis lah hidup ini, jangan terlalu banyak teori dan janji. Karena kita kerja nyata. Kita bukan peneliti yang butuh teori. Kita bukan ABG yang terbuai hanya dengan janji. 

Semoga tiga hari kedepan dan beberapa hari setelahnya keadaan Indonesia terkhusus jakarta masih tetap aman dan tentram, tidak terjadi kisruh. Bye..

Tuesday, January 31

LEMAK BERLEBIH

Jari gw lagi gratilan pengen ngetik trus gw mikir mau ngetik apa dan akhirnya gw tau mau ngetik apa. Hahahahaha...

Jadi gw sebagai anker (anak kereta) lebih nyaman menjadi penghuni gerbong awal dan akhir yaitu gerbong wanita. Kecuali ada cowo ganteng yang masuk gerbong lain, biasanya gw ngikut. Walau cuma bisa satu gerbong dan tidak terjadi apa-apa, ya gw anggap itu udah usaha terbaik seorang wanita untuk memilih segerbong dengan cowo ganteng. Merupakan bonus jika cowo ganteng itu negor. Tapi hingga saat ini gw belum mendapatkan bonus itu. Huhuhuhu.

Tetep ada satu hal yang membuat gw tidak nyaman berada dalam gerbong wanita dan ketidaknyamanan ini bisa sampe membuat badan gw pegel maksimal bahkan kesemutan, yaitu..

bersentuhan dengan lemak

Yakz!

Ini beberapa kali terjadi ketika kondisi kereta penuh berdesakan dimana disebelah atau dibelakang gw adalah wanita dengan kadar lemak berlebih. Ih, rasanya keringet dingin banget kalo pinggul atau bokong gw menyentuk perut, paha atau belahan bokong berlemak mereka.

Asli itu bikin badan gw kaku dan gerah. Gw bisa menahan diri gw dengan gaya apa pun supaya tidak menyentuh kumpulan lemak itu. Akhibatnya setelah terlepas dari himpitan2 itu badan gw pegal2 bahkan kesemutan karena menahan gerakan seperti patung.

Entah kenapa rasanya risih banget bersentuhan dengan lemak. Kalo menyentuh daging ngga bermasalah tapi kaLo udah lemak, itu rasanya kayak ada gelambir2 gitu yang nempel. Rasanya ngga nyetuh tapi serasa nempel. Iyuh.

Lebih risih dari pada dipeluk cowok ganteng yang keker. Humm kalo ini bukan risih tapi serem kali yaa.. Serem kalo nanti cowo itu meluk terlalu enerjik dan remuk lah badan gw kayak anak mas rasa keju. Huff kangen makan anak mas.

Wah, tulisan udah ngaco pertanda harus closing.

Semoga gw tetap bisa menjaga badan gw terhindar dari lemak2 berlebih supaya tidak membuat risih penumpang lainnya. Amin, bye!