Sekarang lagi ramai pilkada terkhusus DKI Jakarta. Dan gw bener-bener mengikuti setiap perkembangannya karena memang menarik secara edukasi politik, edukasi pembangunan dan edukasi moral.
Gw telaah perlahan satu persatu mulai dari KPU mengumumkan 3 calon hingga terakhir dimasa tenang ini gw udah mantep dengan 1 calon yang dimana kemampuannya sungguh jauh unggul dibading rivalnya.
Awal mula nama mereke muncul jujur aja kebaikan dan keburukan mereka sudah tercatat seimbang dimata gw. Awalnya penilaian subjektif gw terhadap masing-masing calon adalah..
Kebaikan paslon 1: ganteng, cerdas, berwibawa dan gw pribadi memang kagum dengan profesi militer.
Keburukan paslon 1: track record orang tuanya
Kebaikan paslon 2: kerjanya terbukti, nyalinya besar dan berderet prestasi. gw ga bermasalah dengan arogansi dan kata-kata kasar beliau karena gw juga gitu orangnya (terkadang).
Keburukan paslon 2: dia tionghoa. kenapa gw kurang suka dengan tionghoa? karena mereka memuja dan mengagungkan naga. sedangkan dalam kepercayaan gw, naga itu adalah simbol iblis. memang tidak semua tionghoa, tapi dimata gw semua masih sama.
Kebaikan paslon 3: pinter, wakilnya kaya dan ganteng.
Keburukan paslon 3: terlalu teoritis nan puitis dan pernah kena reshuffle.
Setelah beberapa bulan masa kampanye dan semua paslon mulai mengerahkan tenaga untuk mendompleng suara, sedikit demi sedikit mulai terlihat sifat, kinerja dan isi otak mereka. sehingga penilaian gw terhadap mereka bergeser..
Kabaikan paslon 1: ganteng
Keburukan paslon 1: tidak paham program kerjanya sendiri dan keluarganya makin sering terdengar berulah tidak etis sebagai mantan dan keluarga pemimpin negara.
Kebaikan paslon 2: hasil kerja dan prestasinya tetap jadi andalan, nyalinya tetap teruji ketika didemo ribuan warga, taat hukum, berani minta maaf dan mau belajar memperbaiki diri.
Keburukan paslon 2: masih tetep tionghoa ya karena memang udah bawaan lahir.
Kebaikan paslon 3: permainan wakilnya bagus dan konsisten, oke oce jiwa pebisnis.
Keburukan paslon 3: mulai terlihat sifat aslinya, tidak konsisten dengan kalimat2 yang pernah terucap seakan semua kalimat bisa diputar demi menambah suara, selalu ngurusin akhlak orang padahal itu bukan urusan dia, menawarkan program kerja seperti khayalan tanpa penjelasan metode pasti dan selalu umbar janji bahwa semua orang harus terlibat biar sama-sama hepi. hal yang mustahil untuk seorang pemimpin membuat semua warganya hepi.
Ini adalah kesimpulan gw untuk masa tenang yang dimana 3 hari kedepan adalah waktu yang ditunggu-tunggu untuk semua paslon..
Gw sudah memutuskan akan memilih paslon mana berdasarkan petimbangan kebaikan dan keburukan yang dimiliki masing-masing paslon. Tentunya sudah terlihat ya yang mana pilihan gw.
Jangan hanya karena satu keburukan kita menutup mata hati untuk tidak melihat berbagai kebaikan yang sudah dibuat. Realistis lah hidup ini, jangan terlalu banyak teori dan janji. Karena kita kerja nyata. Kita bukan peneliti yang butuh teori. Kita bukan ABG yang terbuai hanya dengan janji.
Semoga tiga hari kedepan dan beberapa hari setelahnya keadaan Indonesia terkhusus jakarta masih tetap aman dan tentram, tidak terjadi kisruh. Bye..