Hai goBLOG!ers, gw mau cuap-cuap tentang kekerasa terhadap wanita. Barusan di explore instagram gw ada muncul seorang artis namanya Hanna siapa gitu gw lupa yg berbicara tentang 'cat-calling is a violence against women'.
Hanna yang main film Critical Eleven, Hanna yang main film Warkop DKI Reborn, Hanna yang hhmmm... Gw ngga tau lagi dia main apa. Pokoknya itu lah. Gw males nyari tau ini Hanna siapa karena prinsip dasar blog gw ini emang murni apa yang sedang gw resahkan tanpa research dan sebatas pengetahuan gw diusia gw sekarang. Jadi ya jangan terlalu dianggap serius apa lagi lo jadikan acuan referensi pemikiran lo.
Oke, back to topic. Cat-calling is a violence against women. Should we talk in english? Of course not. Because that would make it harder for me. Kita bahas dalam bahasa Indonesia aja.
Jadi maksudnya si Hanna ini, kekerasan terhadap wanita itu bukan cuma seperti pemerkosaan atau segala sesuatu yang terjadi dengan 'kontak fisik'. Ketika seorang laki-laki bersiul "suit suitt.." kepada cewe yang lewat didepannya, itu sudah masuk dalam kategori kekerasan terhadap wanita.
Menurut lo gimana?
Kalo ditelaah mendalam, cowo tidak akan menggoda cewe jika cewe itu tidak menarik. Cowo tidak akan menggoda cewe jika cewe itu tidak cantik. Cowok tidak akan menggoda cewe jika cewe itu tidak seksi.
Jadi salah cewe kalo cewe itu menarik, cantik dan seksi?
Lalu ada lagi paham yang entah datang dari mana tiba-tiba muncul "emang naluri cowo kayak gitu."
Camkan ya, gw setuju bahwa cowo memiliki naluri 'jantan' melihat cewe yang menurut mereka menarik. Itu wajar dan sangat wajar. Bahkan jadi berbahaya jika cowo tidak memiliki naluri itu. Tapi jangan dijadikan itu alasan untuk menggoda cewe.
Eh ko gw komen seakan-akan gw setuju dengan 'cat-calling is a violence against women' ya? Hahahaha... Padahal awalnya gw menganggap itu lebay tapi setelah gw tulis ko ya jadi gini? Huff...
Ya gw pribadi sih ngga nyaman kalo semisal lagi jalan di"suit suit"in sama abang-abang pinggir jalan. Tapi rasanya itu sudah menjadi hal lumrah di Indonesia terkhusus. Gw ga tau kalo di luar negeri sana. Intinya selama si abang-abang itu ngga nyentuh gw, ya bodo amat lah.
Walau biasanya dimulai dari hal sepele "suit suit" bisa jadi colek-colek, lalu tarik-tarik dan pemerkosaan, tapi tetep aja selama ngga ada kontak fisik, menurut gw itu bukan kekerasan.
Kata dasar dari kekerasan itu adalah "keras". Berarti harus ada wujudnya, nah kalo cuma "suit-suit" kan itu ga berwujud, jadi ngga bisa dibilang kekerasan dong??
Tapi ada kalimat kekerasan verbal. Hhhmmm... "Suit-suit" kan termasuk verbal ya? Berarti termasuk kekerasan. Hahahaha...
Eh "suit-suit" memang verbal tapi kan itu masuk dalam kategori bisik-bisik, bukan teriak. Berarti bukan kekerasan verbal. Nah! "Suit-suit" atau bahasa kerennya cat-call menurut gw bukan termasuk dalam kategori kekerasan.
Gimana? Setuju dengan gw?
Lagian gini ya. Setelah gw amati dari beberapa wanita disekitar gw, ada dari mereka yang memang seneng di"suit-suit"in. Gw ngga ngerti kenapa. Tapi kalo gw amati, mereka merasa bangga atau merasa mendapat pengakuan bahwa dirinya menarik. Sekali pun yang "suit-suit" itu adalah abang-abang pinggir jalan.
Kriteria kekerasan ini harus ada standarnya. Ketika ada orang yang merasa tidak dirugikan ya berarti itu bukan kekerasan. So, Apa "suit-suit" masuk dalam kategori kekerasan?
Sama seperti pemerkosaan. Itu terjadi ketika salah satu dari mereka merasa dipaksa. Kalo keduanya menikmati walau awalnya tidak saling kenal, ya itu namanya bukan pemerkosaan. Itu kenikmatan yang terbawa suasana.
Duh, kayaknya gw salah nih. Hhhmm.. Oke gini. Kalo ada yang merasa dirugikan, itu baru namanya kekerasan. Mau itu dalam bentuk "suit-suit", colek-colek, tarik-tarik atau ouch ouch ouch. Gimana? Setuju ya?
Tapi kalo verbal itu kan ga berbekas dan sulit untuk dilaporkan bahwa terjadi kekerasan. Hhhmm... Sulit lah untuk ditindak lanjuti. Jadi gw setuju tuh sama Hanna. Lah ko jadi setuju? Labil ya gw? Hahaha... No. Gw udah 25 tahun dan gw tidak lagi labil.
Gw hanya belum jelasin. Ini tulisan gw bawa kesana-kemari biar lo terbawa dalam debat pikir gw. Gw kan sering berdebat dalam pikiran gw sendiri. Hahahaha..
Back to topic. Jadi si Hanna ini kalo gw ga salah nangkep, dia membuat gerakan untuk lebih banyak berdiskusi tentang cat-calling terkhusus kepada banyak pria dengan maksud agar para pria ini paham bahwa kebanyakan wanita tidak nyaman ketika di"suit-suit"in.
Gampangnya untuk para pria gini deh. Coba bayangin adek cewe lo atau nyokap lo atau anak cewe lo atau cewe lo atau istri lo mendapatkan perlakuan tersebut didepan mata lo. Bayangin!
Gampangnya untuk para pria gini deh. Coba bayangin adek cewe lo atau nyokap lo atau anak cewe lo atau cewe lo atau istri lo mendapatkan perlakuan tersebut didepan mata lo. Bayangin!
Serius gw. Lo bayangin please.. Just a moment, imagine it.
How it feel?
Think twice..
Imagine it.
Your mom, your daughter, your sister, your wife, your girlfriend, the women you love getting a cat-call.
"ceweekk.. suit suiiitt... seksi amat nih.." sambil dia garok2 peler memanjakan otongnya.
Does it hurt you too?
So, gw setuju untuk menyebarluaskan ini. Karena cat-call tidak bisa dilaporkan, setidaknya kita bisa sebarkan ke khalayak luas bahwa ini merugikan kaum hawa kebanyakan. So please stop "suit-suit" women who through in front of you. Just greet her if you think she is interesting.
Be a genlte-man. Bye!