Sunday, March 27

CIE UDAH TUA

Ada sebagian orang atau bisa dibilang banyak orang kurang suka jika dibilang semakin tua. Atau dibandingkan dengan orang lain yang lebih muda. Yap, gw adalah satu diantara mereka yang kurang suka.

Gw kurang suka bukan karena gw takut kehilangan ketenaran gw akibat munculnya bibit-bibit yang lebih muda. Plis deh, gw tetap tenar berapa pun usia gw.

Yang buat gw ga suka adalah karena ketika gw dibilang tua, itu sama seperti gw diingatakan bahwa diusia gw yang semakin bertambah ini maka tanggung jawab serta tuntutan duniawi diusia itu pun kian bertambah.

Dan semakin bertambahnya usia, mata kita semakin dibuka bahwa dunia ini penuh tuntutan untuk kita bisa bertahan dalam kehidupan ini. Mata kita pertama kali dibuka ketika orang-orang sudah bisa mengganggap kita dewasa, yaitu saat berusia 17 tahun dimana saat itu kita duduk di bangku SMA.

Tuntutan pertama yaitu tuntutan untuk kuliah di universitas dan jurusan bergengsi, lalu tuntutan untuk wisuda tepat waktu, lalu tuntutan untuk mendapat pekerjaan yang baik, tuntutan untuk menikah pada usianya, tuntutan untuk memiliki anak yang lucu, tuntutan untuk karir yang lebih cemerlang, tuntutan untuk mendidik anak, tuntutan untuk ini itu itu ini. Tuntutan itu tidak akan pernah habis hingga Tuhan bilang waktunya telah habis.

See? Gw merasa ketika usia gw disingung, secara tidak langsung hal itu mengingatkan gw akan tuntutan yang sedang gw hadapi. Seperti saat ini bahwa gw harus memiliki pasangan untuk kelak menikah. Hah!

Ini lebih berat dari pada sekedar terlihatnya kulit yang mulai keriput akibat usia menua. Humm walau kulit gw belum ada yang keriput tapi kayaknya ya itu lah kira-kira rasanya.

Kenapa gw bahas ini? Karena kemarin ada sebagian anak ABG yang nyinggung gw "ciee udah alumni, udah tua.."

Helooowww... Kenapa emang kalo udah alumni? Lebih banyak hal yang bisa gw banggakan dari diri gw daripada kalian para ABG yang belum lulus. Ya kan?? Tapi kenapa coba gw atau kita ga suka? Ya karena secara ga langsung mereka mengingatkan gw seperti "cieee udah alumni dan dapet kerja, udah waktunya nikah ni yeee, cieee..." BAH!

Ini gw yang terlalu sensitif tau emang yang lain juga merasakan apa yang gw rasakan? Coba lo tanya sama diri lo sendiri kenapa ga suka dibilang tua? Mau ikut-ikutan orang gitu biar heboh berasa muda, enerjik dan cantik? Ga serendah itu lah. 

Gw selalu menikmati masa muda gw sesuai usianya. Ketika lagi jamannya bolos sekolah, gw bolos. Ketika lagi jamannya ngelawan guru, gw ngelawan guru. Ketika lagi jamannya berontak, gw berontak. Ketika lagi jamannya clubing, gw clubing. Ketika lagi jamannya ngegembel, gw ngegembel di emperan. Semua gw coba untuk memuaskan masa muda gw dan sampai sekarang  masih berlangsung mencoba hal-hal lain. (mencoba dalam batasan tertentu.red)

Lalu gw selalu melakukan pekerjaan gw seenerjik usia gw. Jadi ketika sudah watunya ga bisa begadang seminggu berturut-turut kayak jaman kuliah, ya emang udah waktunya, kenapa harus disesali? Gw udah puas jaman kuliah dulu selama beberapa bulan tidur gw dalam sehari ga lebih dari 4 jam.

Lalu masalah cantik, kayaknya hanya butuh perawatan deh. Memang sih perawatannya lebih ekstra dibanding masih muda karena harus mengencangkan yang sudah kendor, tapi intinya masih bisa tetap menawan.

Masalah tuntutan ini loh yang sangat berat. Mungkin untuk usia nyokap bokap gw sekarang kenapa beliau kurang suka dibilang tua karena itu mengingatkan "wey, usia lo udah berapa, tapi anak lo belom ada yang nikah??" Itu mungkin tuntutan nyokap bokap gw sekarang.

Dan akhirnya mereka melimpahkannya ke anak-anaknya "Nak, mama dan papa kan sudah tua, cepat lah **blablabla wazwezwoz**"

Dan tuntutan itu akan terus berlanjut dan menurun hingga anak gw, cucu gw, cicit gw dan entah generasi keberapa tuntutan ini itu bisa dihilangkan walau rasanya tidak akan mungkin dihilangkan.

Yap, ini lah hidup. Mereka yang tidak mampu bertahan dalam tuntutan itu lah yang sering dijumpai bunuh diri. Biar ga bunuh diri, ya nikmatin aja. Mencoba mengambil hikmahnya dari setiap tuntutan hidup yang dituntut ke kita.

Tapi ada juga orang yang tidak peduli dengan tuntutan. Coba deh perhatikan sekitar kita. Ada kan?? Nah mereka lah orang yang kurang 'dianggap' oleh sekitar. Tentu kita ingin menjadi orang yang bisa 'dianggap' oleh sekitar sehingga kita berjuang dalam tuntutan itu.

"Dianggap" disini maknanya luas. Tapi gw males memperpanjangnya, lo pikir aja sendiri. Bye!

No comments: