TERORISME!
hhmmm... yap, itu judul yang tepat untuk tulisan blog gW kali ini. *brb, nulis judul dulu*
Hari ini (130518) berita duka melanda Indonesia terkait terorisme. Sebenernya ngga cuma hari ini, beberapa hari lalu (090518) Indonesia juga berduka akibat ulah teroris. Kita bahas sedikit yang kemarin ya..
090518, rumah tahanan mako brimob yang dimana sebagian bloknya menahan narapidana terorisme mendapat serangan dari dalam. Serangan dari dalam? Iya. Ratusan narapidana terorisme berontak bahkan menawan beberapa polisi. Mereka si bajingan ini memperlakukan tawanan mereka sangat keji seperti tidak punya hati.
5 meninggal dan satu selamat. 5 polisi yang meninggal ini disiksa terlebih dahulu sebelum dibunuh. Gw membaca beberapa keterangannya, ada yang dicongkel matanya, ada yang disayat-sayat badannya, digorok, ditikam dan ditembak. Tidak kalah mengenaskan, satu yang salamat adalah polwan juga mendapat perlakuan keju. Giginya dicabuti. Fuck!
Mereka benar-benar bajingan!
Sebenarnya tidak berhenti disitu, dua hari berikutnya ada pria yang diduga masih kelompok teroris datang ke mako brimob dan menikam brimob yang sedang jaga. Brimob yang tak siaga pun kehilangan nyawanya. Namun temannya dengan sigap menembak mati ditempat pria tersebut. Gila!
Tak juga berhenti, keesokan harinya muncul lagi 2 wanita bercadar yang hendak menikam penjaga brimob dengan gunting. Tentu 2 wanita sampah ini terlanjur ditangkap karena kurang mahir mungkin ya. Terlalu mencolok, make cadar. Gw rasa kalo mereka make bikini, itu penjaga brimob ga akan curiga.
Sedikit melenceng nih gw bahas mumpung kepikiran.
Kalian tau kenapa bayi dilahirkan telanjang dan dia tidak malu dengan ketelanjangannya? Karena mereka begitu suci, polos, otaknya masih bersih dan belum mengenal dosa. Sehingga dengan kepolosannya dia telanjang, hadir didunia tanpa malu. Nah yang tertutup ini berarti sudah menyadari dosanya dan sudah mengenal berbagai macam dosa, otaknya pun pasti sudah kotor. Semakin tertutup berarti semakiinnnn????
Oke, kita balik ke bahasan terorisme,
Gw cukup sedih sih melihat kejadian di mako brimob ini. Kekejaman yang dilakukan itu yang semakin membuat hati teriris. Ditambah lagi, kaum tanggal cantik kembali menggelar aksi membela ketidak-adilan dinegara orang.
Eh tai, negara lo lagi berduka dan lo kibar-kibar negara orang? Goblok!
Efek banyak baca novel detektif, pikiran gw memang sering terbawa oleh kisah yang ada di novel-novel. Jadi gw pernah baca sebuah novel politik. Dimana ceritanya ada sebuah politisi yang hendak memainkan isu. Dia ingin membuat kisruh sebuah negara dengan membuat kekacauan dibeberapa daerah / kota besar untuk mengguncang rezim saat itu.
Cara dia memulai dengan membuat kejadian disebuah kota. Dimana saat kejadian ini terjadi dan beritanya mulai disebar oleh media, ini sebagai pertanda untuk daerah lain turut memulai aksinya.
Dan seperti disambar geledek, ga lama setelah kekisruhan di mako bromib, terjadi bom beruntun di 3 gereja di Surabaya. Asli gw kemarin sempet berfikir gimana jika kisah di novel terjadi beneran dan ah semoga tidak ada aksi terorisme susulan setelah bom di Surabaya hari ini.
Gw dapet info bahwa polri sudah menyatakan INDONESIA SIAGA 1 TERORISME! Semoga ini benar ditindak lanjuti oleh petinggi karena walikota, presiden, kepala BIN, menkumham, kapolri dan panglima sudah datang meninjau lokasi. Semoga ini pertanda bahwa tidak ada tolerensi untuk teroris!
Jika kembali kepada agama, agama gw Kristen Protestan. Tentu di agama gw tidak diajarkan membunuh. Begitu juga di agama lain (agama yang diakui di Indonesia).
Di agama gw, tidak diperbolehkan untuk mengeluarkan sumpah dan kutukan dengan gamblang dari mulut. Dan ini sangat gw patuhi, walau mulut gw masih sering berkata kasar/koto. Tapi kutukan itu rasanya sangat dasyat kuasanya sehingga gw tidak mau mengutuk siapa pun.
Dan di agama gw, diajarkan untuk mengampuni musuh bahkan mendoakan mereka. Oh Tuhan, berat sekali sabdaMu. Aku belum bisa melakukan ini, maaf. Aku tidak tau apa yang harus aku doakan untuk mereka teroris bajingan. Daripada aku mendoakan mereka akan hal buruk, lebih baik aku tidak mendoakan mereka.
Aku mendoakan Indonesiaku ini. Aku mendoakan pemimpin negeri ini. Aku mendoakan aparat penegak hukum. Aku mendoakan para korban dan keluarganya. Aku mendoakan lingkunganku. Aku mendoakan keluarga dan teman-temanku. Tapi maaf, aku belum sanggup berbesar hati mendoakan teroris. Bye.
No comments:
Post a Comment