Saturday, March 12

MENUJU KEHIDUPAN BARU (H-87)

Hah, gw ngga tau yang gw lakukan ini benar atau tidak tapi gw baru saja menolak sebuah proyek dimana gw sendiri saat ini sedang tidak ada proyek yang sudah deal.

Ada beberapa alasan gw menolak tapi satu hal yang pasti, gw ngga bisa terlibat dalam proyek yang mewajibkan gw untuk available setiap hari sesuai jam kerja. 

Kalo dipaksakan sih bisa aja, tapi gw ngga mau memaksakan hal itu terhadap diri gw. Gw tidak suka dengan rutinitas daily seperti itu. Terlebih, gw mungkin akan terlibat dibeberapa proyek dan kegiatan lain yang membutuhkan gw untuk hadir di tempat lain disaat jam kerja.

Otomatis gw akan cukup sering meninggalkan proyek ini ketika ada penggilan di tempat lain dan gw ngga mau orang-orang proyek jadi risih dengan cara kerja gw yang (seperti) tidak bisa menetap pada satu komitmen.

Ditambah lagi dengan kehadiran yang wajib setiap hari dan sesuai jam kerja, upahnya dibawah dari rate gw. Kalo semisal ratenya masih masuk dalam hitungan gw mungkin bisa gw terima. Kenapa? Karena gw bisa mengorbankan yang lain jika memang harus fokus di proyek ini. Paham kan?

Harus ada yang dikorbankan. 

Gw ngga mau balik menjadi literally 'karyawan'. Masuk setiap hari dengan upah standar. Ada harga mahal yang sudah gw perjuangkan untuk kebebasan gw hingga saat ini. Yup, karena tulisan ini gw pun jadi yakin bahwa gw tidak salah sudah menolaknya.

Terima kasih, healing banget deh ni nulis-nulis gini. Doain ya semoga ada proyek yang segera deal karena tabungan gw kian menipis.

No comments: