Suatu hari seekor Tupai memberanikan diri untuk melompat. Yap, bisa dibilang tupai ini bukan tupai yang masih belia namun tupai yang sudah matang. Dan bisa dibilang untuk yang kesekian kali dia memberanikan diri untuk melompat namun hanya memberanikan diri belum seutuhnya berani.
Mengapa dia takut? Apa dia pernah terjatuh? Tidak. Tapi dia terlalu sering melihat teman-temannya yang terjatuh, terpleset dan tergelincir. Ditambah rasa malas yang ia miliki untuk melompat. Mengapa dia malas? Karena dia belum menemukan apa keuntungan dari melompat jika dengan berjalan dia bisa melalui semuanya?
Ya, benar. Dengan berjalan dia bisa melalui semuanya hingga suatu ketika dia menyadari bahwa semua temannya tidak ada yang hanya berjalan tapi mereka melompat. Dia penasaran apa rasanya jika dia melompat? Kemudian terbersit dalam benaknya jika dia ingin melompat. Tapi apa? Dia tidak tau cara melompat.
Dia mulai panik dan dia mulai mengamati teman sekitarnya untuk belajar bagaimana cara mereka melompat. Yah, ternyata semua temannya melompat dengan caranya masing-masing dan mereka semua berbeda, itu yang membuat si tupai semakin bingung.
Bagaimana caranya melompat?
Aku ingin bisa melompat.
Aku ingin seperti teman-temanku yang lain.
Aku ingin merasakan sensasi melompat, ya aku ingin!
Tapi bagaimana caranya??
Si tupai terus mencari tau bagaimana cara melompat dan dia mulai memantapkan kuda-kudanya. Hhmm.. Ya semoga kuda-kudanya sudah kuat dan mantap.
Tapi tunggu dulu.
Kemana aku harus melompat?
Apa iya aku harus melompat ke sembarang arah?
Bagaimana jika aku justru jatuh terperosok kedalam sebuah lubang dalam?
Oke lah kalo hanya terpeleset dan luka kecil.
Bagaimakan jika aku benar-benar terjatuh hingga sekarat?
Ya, aku harus mengetahui dulu kemana aku harus melompat.
Hhhmm... Kemana, tapi kemana??
Lagi-lagi si tupai kebingungan menentukan arah tujuan lompatannya. Hingga pada suatu hari ketika situpai sedang pergi menjelajahi hutan, ia terperanjat oleh sebuah tempat yang nampaknya cukup memikat.
Taman yang luas dan indah ditengah hutan, terdapat pohn buah yang segar diantara pohon yang tegap dan gagah. Aneh memang taman ini cukup aneh. Ko bisa ada taman indah di tengah hutan? Apa taman ini memiliki tuan?
Si tupai mencoba mencari tahu dengan mengelilingi taman itu dan menginap beberapa malam di taman itu. Hhhmm Nampaknya taman ini kosong tak bertuan dan si tupai pun merasa ingin memiliki taman itu sebagai tempatnya untuk bermain, untuk singgah, untuk apa pun itu.
"Oh iya. Nampaknya taman ini adalah tempat yang tepat untukku belajar melompat. Ya, iya benar. Taman ini adalah tempat yang tepat."
Hingga suatu malam, si tupai memaksakan diri untuk melompat entah apapun hasilnya, ia harus mencoba melompat.
"HHIAAAA..."
Si tupai sudah memasang ancang-ancang dan siap melompat namun langkahnya sedikit tergoyahkan karena dia menginjak sehelai daun basah yang mengurangi keseimbangannya. Aahh... Si tupai kembali ragu untuk melanjutkan lompatannya karena ia mereasa tanah di taman ini kurang tepat untuk dilompati. Tanah liat? Tanah berduri? Tanah berbatu? Entah tanah apa pun itu, rasanya tanah ini kurang tepat.
Si tupai pun kembali memutuskan untuk berjalan dan tidak melompat. Tapi kali ini tupai berjalan dengan jalan jinjit untuk memastikan jika kelak tiba saatnya dia harus lompat, dia pastikan dia siap melompat. Namun sekarang si tupai memilih untuk kembali melihat dan mempelajari sekeliling taman itu lebih mendalam lagi.
...bye...
No comments:
Post a Comment