Gw lg khawatir. Gw khawatir dengan kondisi kesehatan kejiwaan gw selama menganggur. Sebelum menganggur aja banyak temen gw bilang kalo kesehatan jiwa gw agak tergoncang. Nah sekarang mungkin sudah akut.
Selama menganggur, banyak hal tidak penting yang gw pikirkan karena sangat banyak waktu yang gw bingung gimana cara menghabiskannya. Sehingga sering kali hal-hal tidak penting masuk dalam pemikiran gw.
Gw mempertanyakan banyak hal yang ada di dunia ini bahkan hal-hal yang jawabannya tidak dapat dijelaskan dengan logika. Seperti tentang Tuhan, iman, bumi, masa depan dan lain-lain. Hahahahaha... Bahaya kan?? Nah makanya!
Satu hal yang sempat merasuki otak gw adalah mengenai agama. Agama itu ciptaan manusia, bahkan di alkitab sendiri tidak ada tertulis macam-macam agama. Lalu gw menyimpulkan bahwa sebenarnya kita tidak tau agama siapa yang benar dan yang salah.
Gw masih bertahan dengan kepercayaan gw (Kristen Protestan) hingga saat ini karena menurut gw masih agama ini lah yang ga neko-neko. Tidak ada hukum cambuk dan hukum-hukum keji, hanya perlu kasih. Tidak ada masa lalu atau masa depan sebagai mahluk lain (reinkarnasi). Ya gitu-gitu deh.
Gw ga mau membahas mendalam mengenai agama karena gw takut salah. Bangsa kita terlalu sensitif dengan ini. Tetap jalani kepercayaan masing-masing aja selama masih percaya. Jangan ganggu kepercayaan orang sehingga orang tidak lagi percaya. Karena di agama gw tidak diajarkan cara menarik orang untuk pindah agama.
Nah. gw sempat berfikir dan bertanya "jika agama tidak ada dalam alkitab, hanya sebuah kepercayaan dan doktrin hasil bentukan manusia, berarti menikah dengan beda agama itu tidak masalah kan?" Menikah beda agama hanya doktrin yang ditentang oleh manusia yang mengaku mengerti agama.
Gw ingin bertanya dengan orang yang mengerti mengenai ini, tapi gw tidak punya kenalan untuk itu disini. Mungkin jika gw masih di Semarang gw akan mempertanyakan ini dengan pendeta atau amang guru yang kebetulan gw cukup dekat dengan mereka. Dekat banget si engga, cuma gw tidak segan untuk bertanya sama mereka.
Alhasil gw bertanya kepada seorang teman dan seorang kakak yang kebetulan jawaban mereka sama. Bahwasanya "gelap den terang tidak dapat disatukan". Hah?!
Gw agak kurang terima dengan jawaban ini. Jadi yang gelap siapa yang terang siapa? Karena pemahaman gw, tidak ada agama yang gelap dan terang. Jadi tanpa komando jawaban ini gw tentang hingga suatu ketika gw bertanya kepada seorang kakak yang lainnya mengenai hal ini dan jawabannya cukup bisa membuat gw bungkam hingga saat ini.
Kakak itu bilang jika menikah dengan beda agama itu ngga salah, cuma jadi repot di kita. Ketika ada perseteruan kita saling membela diri "diagamaku seperti ini, seperti ini, ini dan ini."
Hanya dengan kalimat itu gw merasa bahwa alasan tersebut cukup jelas, menikah beda agama itu tidak mengasikkan. Dosa atau tidak? Kita tidak tahu karena bukan manusia yang menentukan. Tapi yang pasti tidak mengasikkan.
Gw udah bisa bayangkan sangat banyak ajaran yang berbeda yang akan jadi perseteruan jika agama yang berbeda disatukan. Oke, sekian. Bye.
No comments:
Post a Comment