Sunday, May 19

DIARY PENGANGGURAN 10

Hari ini gw kembali melayat Bapak Uda gw yang kemarin lusa hari Jumat meninggal. Tapi kali ini gw melayat bareng nyokap, bokap dan abang gw karena mereka sudah pulang dari pejalanan jauh, Sumatera Utara - menggunakan mobil!

Hari ini adalah pemakamannya dan kita ramai-ramai pergi mengantar Bapak Uda ke tempat peristirahatan terakhirnya, TPU Semper - Jakarta Utara.

Jadi di batak itu setelah pemakaman bukan langsung pulang, tapi keluarga intinya akan ngumpul lagi untuk hitung-hitungan berapa dana yang keluar selama acara. Acara duka orang Batak itu lamanya 3 hari. Disitu ada sewa musik, konsumsi, peti dan lain sebagainya. Jadi dihitung lah biaya keluar make uang siapa saja dan bagaimana cara membayarnya.

Jika keluarga yang ditinggalkan adalah keluarga mampu, maka biaya yang keluar akan dibayar dengan mudah. Namun jika keluarga yang ditinggalkan adalah keluarga kurang mampu, maka kaluarga terdekat dari satu marganya akan urunan untuk menutupi meringankan biaya yang keluar.

Selagi para orang tua rapat membahas biaya, gw pergi gereja yang kebetulan lokasi gerejanya hanya di gang belakang rumah bapak uda gw ini. HKBP Tanjung Priok Timur.

Gw sudah menyusun rencana kegiatan gw untuk satu minggu kedepan dan gw butuh kekuatan dari Yang MaHa Kuasa untuk menjalaninya sehingga gw harus gereja.

Selain kekuatan gw pun butuh bimbingan serta penyertaanNya. Gw tau, hari kedepan tidak akan sama dengan hari sebelumnya terlebih karena keputusan gw untuk resign, keluar dari kegiatan rutinitas gw. Gw butuh campur tangan Tuhan dalam hidup gw.

No comments: