Wednesday, December 14

MAKANYA BERDOA

Lo tau kan kalo facebook ada konten yang bisa melihat memory kita beberapa tahun lalu gitu? Nah beberapa hari lalu gw menemui status facebook gw yang berisi kutipan akitab yaitu "kamu tidak mendapat apa-apa karena kamu tidak berdoa". Kurang lebih seperti itu isinya dan gw lupa itu ada di kitab apa pokoknya ayat alkitab.

Pada saat awal gw baca lagi itu, gw merasa biasa aja bahkan gw acuhkan. Tapi sekarang rasanya berasa banget dan bener banget deh itu ayat.

Entah kenapa sekarang kehidupan gw kosong dan hampa karena akhir-akhir ini gw memang ngga pernah berdoa bahkan ke gereja aja mulai sering bolos. Entah kenapa pula akhir-akhir ini rasanya iblis sukses banget untuk membuat gw males atau lupa berdoa. 

Pokoknya ini adalah masa dimana gw sedang jauh dari Tuhan karena jarang berkomunikasi dengannya dan ini masa dimana apa yang gw harapkan / rencanakan tidak ada titik terangnya. Karena apa? Karena gw tidak bertekun dalam doa, gw tidak bersuka cita dalam pengharapan dan gw tidak sabar dalam kekesakan.

Oya dan sekarang gw menjadi orang yang tidak bisa bangun pagi. Paling cepet gw bangun sekarang adalah jam setengah tujuh. Padahal semua orang sukses memulai hidupnya dari menikmati pagi. Sedagkan gw ngga bisa menikmati pagi karena bangun ngga bisa pagi lagi.

Untuk seorang pekerja monoton kantoran, bangun jam 7 pagi itu adalah terlambat. Kalo mau menikmati pagi, harus bangun jam 5. Tapi rasanya susah banget bangun jam 5. Alaram selalu dekat bantal tapi entah kenapa tidak pernah terdengar. Aaaahhh...

Gw mulai stres sendiri dengan jam bangun pagi hari gw. Ada apa ya dengan diri gw? Apa ini pertanda gw mulai tidak bersemangat menjalani keseharian? Jawabannya adalah iya.

Lah itu gw tau jawabannya! Iya gw selalu tau jawaban atas diri gw tapi gw tidak pernah tau apa solusinya.

Mau tau solusinya? Makanya berdoa. Bye!

Friday, November 18

SUSAHNYA MENJADI DEWASA

Lagi bingung nih gw. Ngga enak banget sama beberapa temen gw karena beberapa kali gw menjanjikan sebuah kerjasama tapi ternyata jobnya ngga lolos seleksi. Jadi seolah-olah gw cuma mejanji-janjikan. Asli ngga enak banget.

Seiring dengan itu gw masih berusaha sih untuk terus membenahi diri kenapa bisa gw ngga lolos seleksi penawaran. Dan jelalatan melihat peluang walau sering kali si iblis pesimis muncul menimbulkan rasa malas untuk bertindak.

Disini gw berfikir bahwa belum layak dengan belum waktunya itu beda tipis. Ya, kita akan layak tepat pada waktunya. Semoga rasa ingin berkembang dan berjuang melalui proses pembenahan diri ini bisa terus berjalan. Walau berjalan pelan tapi setidaknya jangan berhenti. 

Huff... Susahnya menjadi dewasa.

Sunday, November 6

4 JENIS ORANG

4 November 2016

Apa yang terjadi ditanggal itu? Untuk lengkapnya lo cari-cari tau dulu deh mengenai tanggal itu di google, pasti ada. Karena gw ngga akan menjelaskan secara detail disini.

Singkatnya gini. Baru saja terjadi demo yang cukup besar terkait masalah agama di negara tercinta Indonesia. Katanya, seorang Gubernur DKI Jakarta (yang agamanya Nasrani) telah melakukan penistaan terhadap ayat sucinya umat Muslim pada saat pidato di Kepulauan seribu. Jadi, ada video liputan yang tersebar dimana video itu telah di edit / ada bagian yang dipotong sehingga berubah makna dan isi pidato tersebut.

Gw ngga mau membahas detail soal kasus ini karena kasus ini konyol. Dan gw ga mau membandingkan kasus ini dengan kasus lain yang harusnya lebih layak untuk didemo secara besar-besaran. Tapi yang mau gw bahas adalah...

Gw melakukan pengamatan terhadap orang-orang yang pro terhadap demo ini dan hasilnya gw menemukan 4 jenis orang yang pro, yakni:
  1. Mereka yang belum menonton video versi edit maupun non-edit namun hanya mendengar dari tetangga / lingkungan sekitar. Ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka terhadap penggunaan teknologi atau mereka tidak memiliki teknologinya.
  2. Mereka yang sudah menonton video versi edit dan menolak untuk menonton video non-edit. Ini gw kurang paham sih kenapa mereka menolak untuk melihat versi aslinya. 
  3. Mereka yang sudah menonton video versi edit maupun non-edit tapi emang dasarnya udah benci sama Gubernur DKI Jakarta tersebut atau belum move on dari kekalahan saat pilkada. Atau bisa juga mereka kurang paham bahasa baku Indonesia. Makanya banyak pendatang dari luar kota karena mereka lebih paham bahasa daerah daripada bahasa Indonesia. Jadinya kesalah-pahaman.
  4. Mereka yang dibayar / Provokator. Ini si kampret penyebab kerusuhan yang bukan bermasalah sama agama tapi emang kampret aja bikin kegaduhan dengan maksud tertentu.
Yap, itu dia 4 jenis orang hasil pengamatan gw yang pro terhadap aksi demo 4 November 2016 kemarin. Kalo lo baca blog ini dan punya hasil pengamatan lain, lo boleh buat blog sendiri, jangan komentar panjang lebar di kolom komen gw.

Gw ga butuh like / komen karena blog gw ngga dibayar jadi gw ngga butuh popularitas, gw cuma mau mengeluarkan isi pemikiran dan pendapat gw.

Dan membahas sedikit megenai ayat yang dinistakan itu, begini perespektif gw...

Gw lupa namanya ayat apa, tapi isinya kalo ngga salah adalah tentang dilarangnya memilih pemimpin yang tidak seiman.

Realitanya, banyak mereka muslim yang bekerja pada kantor yang pemimpinnya non-muslim. Itu gimana? Apa mungkin ada kebijakan lain terhadap ayat itu? Ntah lah, gw ga paham.

Tuesday, October 4

KETIDAK-DISIPLINAN

Hari demi hari gw semakin males berangkat ke kantor. Kenapa? Ya kerena diri gw sendiri yang membuatnya dan sepertinya kantor itu sendiri mendukung gw untuk males.

Gini. Gw menyadari bahwa diri gw tidak begitu dibutuhkan di kantor itu karena gw sendiri yang membuat diri gw seperti itu dengan ketidak-disiplinan gw. Seperti datang terlambat dan beberapa kali bolos tanpa keterangan jelas.

Perbuatan gw itu membuat atasan gw sepertinya enggan memberikan kepercayaan lebih terhadap gw dan jujur gw menikmati itu. Karena apa? Karena tidak ada apresiasi juga ketika kita bisa melakukan lebih. Jadi gw ga punya motivasi untuk berbuat lebih.

Dan pihak kantor bahkan atasan gw tidak pernah menegur gw akan ketidak-disiplinan gw sehingga semakin hari gw semakin bodo amat, tidak peduli dan terlena dalam ketidak-disiplinan ini.

Jujur, ini bukan diri gw. Bukan tipe gw untuk tidak disiplin. Tapi jika keadaan mendukung, maka gw nikmati.

Gw sering kali merasa bersalah ketika datang telat atau ketika bolos. Tapi begitu sampai kantor rasa bersalah itu hilang seakan-akan gw tidak melakukan salah. Padahal baru dateng telat atau baru bolos. 

Kenapa bisa gitu? Ya karena kantor itu mendukung ketidak-disiplinan!

Saturday, September 24

PATAH HATI

Disaat gw sedang bermimpi kelak menikah dengan prosesi pedang pora, lalu ada berita seorang prajurit TNI terbaik mengundurkan diri untuk mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Dia terbaik dari penialaian mental, fisik dan intelektual.

Prajurit terbaik seperti itu setau gw otomatis dipersiapkan untuk memimpin negara kelak, tapi ko ini malah disia-siakan cuma untuk memimpin sebuah daerah?

Jujur aja banyak alasan dan pemikiran negatif gw terkait keputusan beliau mengundurkan diri. Sungguh sangat teramat disayangkan.

Politik itu panggung sandiwara. Sejago apapun pelaku seni peran memerankan sebuah karakter, akan lebih mahir mereka para politisi dalam memainkan peran mereka.

Karena tidak hanya mimik, gerak tubuh dan raut muka yang mereka jual namun hati mereka pun mereka jual untuk melakoni peran mereka sehingga sering kita melihat bahwa mereka para politisi sudah tidak lagi memiliki hati.

Sebagai seorang wanita yang sedang bermimpi memiliki teman hidup seorang prajurit, gw sangat patah hati dengan berita ini. Bye.

Friday, September 23

KARTU NAMA

what's up goBLOG!ers??

Jumpa lagi dalam ocehan-ocehan gw dimana kali ini pembahasan gw adalah mengenai "KARTU NAMA". Yeaaahh..

Jadi gini. Gw tergabung dalam kepengurusan sebuah asosiasi profesi yang dimana rekan gw didalam ini adalah sosok wanita berpengaruh di Indonesia yang namanya lebih tenar di luar negeri terkhusus Amerika dibanding di negaranya sendiri Indonesia.

Nah sudah beberapa kali beliau ini mengajak gw untuk ikut dalam kegiatan dia sebagai pembicara dan sebagai penasihat dimana semua acaranya make bahasa internasional yaitu bahasa Batak. Humm ya bahasa Inggris lah ya..

Gw cukup jiper ada disekeliling orang berbahasa yang dari SD sudah gw pelajari namun hingga saat ini usia gw udah didesak kawin itu bahasa tak kunjung fasih di lidah gw. Yang ada di otak gw ketika mereka berbicara bukan menterjemahkan bahasa mereka tapi malah kayak "mampus, gw harus gimana ini? wah parah dia jago banget. duh dia menatap gw, gimana kalo dia ngajak ngobrol gw? Gw harus jawab make bahasa apa?, dan lain sebagainya."

Di otak gw justru bertebaran segalan pemikiran paranoid bukan konsen sama pembahasan lintas bahasa itu. Konyol banget!

Untuk bahasa Inggris, secara garis besar gw paham pembahasan mereka. Tapi gw mati kata kalo diajak ngomong. Untungnya hingga saat ini gw hanya berkomunikasi untuk basa basi "thank you, I dont know, no problem, I can handle it by myself dan kalimat mudah sejenisnya." Hahahaha.. jadi masih aman reputasi gw.

Nah kemarin gw diajak untuk berkenalan dengan direktur baru sebuah tempat di kawasan SCBD Jakarta dimana tempat tersebut merupakan salah satu wadahnya dubes Amerika. Jadi isinya kebanyakan orang Amerika lah. Cuma pelayannya aja gw liat yang orang Indonesia.

Gw diajak ke situ karena tujuannya untuk kenalan dengan beberapa orang yang akan kita ajak dalam acara asosiasi kita. Gitu deh pokoknya.

Nah dan disana mereka semua berkenalan dan saling bertukar kartu nama. Gw yang cuma ngincer wine gratis pun bingung dan merasa awkward karena ga ikut tukeran kartu nama. Merasa butiran debu. Siapa juga gw semisal tiba-tiba dengan PDnya ngasih kartu nama? Hahahahaha...

Lalu gw bingung. Apa sih fungsinya kartu nama di era digital saat ini? 

Karena ga sembarang orang bisa masuk dalam acara bule Amerika itu, maka ada seseorang yang minta kartu nama yang gw dapet tapi gw taro gitu aja di meja kayak ga berharga. Sebegitu pengennya dapet kartu nama direktur baru itu? Buat apa? Alamat dan kontak dia bisa dilihat di website.

Dan setelah gw nanya sama Google apa manfaat kartu nama, akhirnya gw tau bahwa kartu nama memang penting adanya. Mau tau apa pentingnya? Cari sendiri di google.

Apakah gw punya kartu nama? Punya.

Gw pernah menggunakan kartu nama ini ketika seminar untuk pengundian door prize, lalu ketika temen gw minta kartu nama gw buat (katanya) promosi ke temennya, lalu ketika gw kenalan sama tukang.

Lalu gw merasakan khasiatnya? Iya, gw dapet blender saat doorprize seminar tentang SMART CITY di ICE Serpong. Woohoooo.... Bermanfaat sekali, lumayan. Bye!

Monday, September 5

OKE, GW LABIL

Kira-kira sebulan lalu gw memutuskan untuk membuat video weekly vlog dan semalam gw memutuskan untuk berhenti. Apa gw labil?

Gw rasa gw bukan labil, gw cuma ga bisa konsisten. Itu termasuk labil ya? Hahahaha.. Tapi gw punya alasan untuk menentang bahwa kasus gw kali ini bukan termasuk ke'labil'an gw. 

Gini. Gw menyadari bahwa ternyata gw tidak bisa membagi fokus gw ketika gw sedang fokus kerja dan asik dalam kerjaan atau sesuatu untuk menyisihkan waktu sejenak merekam sekitar. Dan ini yang terjadi 2 minggu terakhir dimana gw lagi asik dengan sebuah pemikiran gw dan gw lupa sama sekali untuk rekam-merekam.

Ditambah, sekarang udah ada Instagram Story yang membuat gw lebih suka merekam sesuatu yang sedang terjadi disekitar gw lewat HP aja. Jadi agak repot kalo harus dua kali merekam dan ngeluarin kamera lagi. Cukup jelas kan alasannya dan cukup bisa diterima lah ya untuk menentang bahwa gw ngga labil.

Huff... Semalem gw berdebat sama temen gw mengenai kepribadian gw. Dia bilang bahwa gw labil. Ya terkadang gw juga berfikir demikian. Tapi gw punya alasan untuk semua tingkah (yang katanya) kelabilan gw. Sehingga setiap perbuatan gw itu memiliki alasan jelas, dan menurut gw itu bukan labil. Gw hanya mencoba, kemudian ga cocok, lalu berpaling. Eh itu masuk kategori labil ya? Hahahahaha..

Oke, gw labil. 

Terus ada sebuah statement juga yang bilang bahwa gw itu sensitif. What? Bahkan orang-orang terdekat gw sebelumnya bilang bahwa gw apatis. Apa sensitif dan apatis bisa berjalan beriringan?

Setelah gw renungkan tadi di dalam kereta saat perjalanan ke kantor, gw menyadari bahwa ya, keduanya benar.

Gw sensitif untuk sesuatu yang sedang ada dalam pikiran gw. Semisal gw lagi mikir penghasilan yang tak kunjung membaik, maka gw akan sangat sensitif mendengar sesuatu yang menyinggung tentang itu. 

Dan gw apatis untuk semua hal yang sedang tidak ada dalam pikiran gw. Jadi semisal gw lagi lagi mikir penghasilan dan dibelakang gw ada yang ngejelek-jelekin gw tentang penampilan gw, mungkin gw tidak akan begitu tergubris mengenai itu.

Kecuali ngejelek-jelekinnya kelewatan sampe menimbulkan konflik, nah itu biasanya gw datengin langsung untuk menyikapinya supaya ga berlarut dan ga nambah-nambahin isi pikiran gw secara berlarut juga.

Tuesday, August 23

KURANG GIZI

Gw menyadari kemunduran gw dalam berkata-kata. Entah mengapa kemampuan gw untuk merangkai kata dan untuk sigap merespon dengan kata-kata dalam kurun waktu terakhir ini mengalami kemunduran.

Contohnya gini. Sekarang gw mulai sering untuk menyesali bahwa gw tidak mengucapkan secara langsung sebuah kalimat setelah sebuah percakapan terjadi. Hanjir ini cupu banget. Bukan karena takut merespon tapi seperti terlambat berfikir. Hih, bodoh! Kurang gizi!

Apa karena sekarang gw tidak punya teman debat? Semua orang di sekitar gw lebih baik diam ketika gw mencoba sedikit memberikan prespektif berbeda sehingga tidak ada yang namanya diskusi.

Ini kayaknya yang membuat kemampuan gw dalam berkata-kata jadi berkurang. Atau?

Tuesday, August 9

BANGKIT

Hai goBLOG!, gw baru saja menonton sebuah film karya anak bangsa berjudul BANGKIT. Gw mau berkomentar mengenai karya anak bangsa yang dimana gw hanya manusia biasa yang tidak sempurna, yang hanyai ingin berceloteh. Maka ijinkan saya bercelotah dalam tulisan saya.

Gw kurang suka sebenernya nonton bioskop. Namun semenjak mulai membaiknya perfilman Indonesia, akhir-akhir ini gw mulai cukup sering menonton bioskop dan semua yang gw tonton adalah film hasil karya anak bangsa. Kenapa? Tidak lain dan tidak bukan karena gw mendukung karya anak bangsa. Gw berharap kelak kalo gw memiliki kerya, karya gw juga bisa didukung oleh bangsa sendiri.

Sebangga-bangganya karya kita diapresiasi bangsa asing, lebih bangga jika karya kita diapresiasi bangsa sendiri. Sama halnya, sebahagia apa pun pujian yang kita terima dari orang lain, akan lebih bahagia jika pujian itu kita dapat dari keluarga sendiri.

Memang sekarang sangat mudah mendapatkan film bajakan bahkan saat film tersebut masih diputar di bioskop, bajakannya sudah bisa kita nikmati. Tapi gw berprinsip, gw tidak akan mendownload film bajakan Indonesia sebelum gw nonton di bioskop. Jika filmnya benar-benar bagus baru gw akan download bajakannya untuk nonton ulang. Maap, dukungnya masih setengah-setengah. 

Tapi setidaknya gw apresiasi terlebih dahulu karya orisinilnya. Berbeda dengan film karya anak bule yang dimana kalo ngga karena paksaan temen, gw ga akan nonton itu film di bioskop. Mending gw download bajakannya aja itu karya anak bule. Toh seminggu setelah peluncuran pertama biasanya bajakannya udah bisa kita nikmati. Hihihihihi... Maap ya londo. 

Nah mengenai film BANGKIT yang baru saja gw tonton, meurut gw ini titik awal bangkitnya perfilman Indonesia dimana kini kita sudah mulai berani. Lumayan untuk permulaan. Efek editing, alur cerita, penokohan dan sebagainya sudah lumayan untuk awal.

Kritik gw mungkin gini. Karena gw tau lokasi Jakarta dan dicerita itu Jakarta harus dikosongkan ke luar kota karena imbas badai dari Australia, ini menurut gw aneh. Mau dibawa ke luar kota bagian mana itu warganya? Kenapa yang terimbas parah justru Jakarta, bukan sepanjang pantai selatan atau Bali yang emang deket dengan Australia?

Pemikiran gw yang ini nih yang bikin mindset gw jadi anggap remeh sama isi film, ah rekayasa. Jadi gw ngga mendalami dan masuk terhipnotis dalam alur film.

Lalu gw lihat ada beberapa lokasi yang sama dan dalam waktu yang sama pula diambil lagi untuk settingan berbeda, gempa banjir badai. Jadi gw mikir, lah ini tadi di jembatan yang ini banjir ko sekarang kering tapi gempa? Sejenis-jenis gitu. Dan ini terjadi karena gw udah hatam sama lokasinya yaitu Jakarta.

Coba semisal film karya anak bule. Mau itu lokasi diulang-ulang cuma sudut pengambilannya yang diubah, gw ga aka tau karena gw ga hatam dengan lokasi itu.

Dan kalau pun si anak bule membuat cerita bahwa dari hawaii ke LA itu deket dan angin puyuh bisa berimbas dalam waktu kurang dari 2 jam, gw akan percaya aja karena gw ga tau lokasinya bener apa ngga. Sehingga tanpa mikir dan mengkritisi sendiri dalam otak, gw mengikuti terus alur filmnya dan terhipnotis.

Masalah mindset gw aja sih sehingga kurang menikmati dan kurang terhipnotis alur cerita. Tapi selebihnya udah lumayan oke ko. Vinonya ganteng, istrinya kucel. Hih.

Acha dan Deva oke, memerankan peran melenceng dari kepercayaannya menunjukkan profesionalitas dan semoga ga ada kaum kampungan yang menyingung SARA karenanya. bye.

Saturday, July 16

WEEKLY VLOG


Gw lagi berfikir mau buat vlog kayak orang2. Cuma vlog gw itu nanti gw upload mingguan.

Kenapa mingguan? 

Alasannya sih cukup realistis, karena gw bukan artis. 

Keseharian gw itu ke kantor, orang-orang mungkin akan aneh melihat gw merekam diri sendiri semisal saat rapat. Jadi sangat memungkinkan kelak dalam sehari gw ngga ngerekam apa-apa. Itu kenapa gw berfikir gw rangkum aja vlognya dalam seminggu. Jadi namanya weekly vlog!

Udah tau kesehariannya tidak memungkinkan untuk direkam kenapa tertarik bikin vlog?
Karena mau kayak orang-orang. Hahahaha... 

Karena gw suka buat blog. Dari SMA gw udah buat blog. Dan itu berlanjut sampe sekarang walau gw udah jarang banget ngeblog, karena apa? Karena udah ada vlog. Makanya gw berfikir mau bukin vlog.

Walau ceritanya ngga akan sedeskriptif kalo gw cerita di blog karena blog kan lisan, bisa gw jelaskan secara rinci sedangkan vlog itu terjadi begitu saja tidak bisa diulang adegannya. Maka rencananya gw akan menampilkan pengalaman visual sehari-hari gw gitu.

Ada 3 orang di youtube yang vlognya gw ikuti: 
1. Erik Soekamti, salah satu personil band asal Jogja yang dimana dalam vlognya dia selalu mengutarakan isi pemikirannya yang sangat percaya diri dan optimis untuk mewujudkan isi-isi pemikirannya.
2. Raditya dika, kita semua kenal dia penulis blog yang dimana ceritanya diangkat kedalam novel lalu dibuat film. Asli orang satu ini entah kenapa hoki banget. Satu pemikiran bisa merembet menjadi beberapa karya. Gw suka vlognya yang menceritakan kehidupan sehari-hari dia dalam proses pembuatan karyanya. Dan profesi dia memang mendukung sih untuk buat vlog. Jadi candaan dia yang sebenenrnya biasa aja bahkan sering kita lakukan pun terlihat jadi menarik.
3. Chandra liow, setau gw dia terkenal dari video lucu2nya di instagram lalu merambah ke youtube dan gw suka banget dengan sinematik pada vlognya. Dia agak niat sih bikin sinematiknya, gw salut. Dan karena itu bidang dia dibangku perkuliahan juga sih kayaknya. 

Ketiga orang itu memiliki ciri khas berbeda yang menonjol dalam vlognya. Dan gw suka.  

Apa gw mau meniru mereka? 
Tidak.

Karena profesi gw tidak seperti mereka, gw bukan entertainer. Dan vlog gw pun belum tentu akan mengentertain orang-orang, kecuali dia pengagum gw. Hahaha.. Walau manusia jelata gini, gw punya pengagum loh. 

Intinya gini, gw Cuma tertarik aja untuk menampilkan pengalaman visual sehari-hari gw. bye.